Kemarin selepas aku pulang kuliah menurut UI, misalnya biasa aku di kereta memainkan gawai aku . Kemudian aku menemukan foto yg relatif membuat saya terhera-heran lah ya. Foto ini diunggah ulang oleh Official Akun yg mengulas seputar militer di Indonesia. Dan aku menemukan foto ini, kalau bisa aku literasikan goresan pena di foto ini sebagai berikut :
Ayub Kafiar, seseorang pelaku sejarah yang masih hayati dengan memori perjuangan dirinya bersama Indonesia melawan penjajah keji misalnya Belanda.
Provinsi Irian Jaya adalah bagian berdasarkan Negara Kesatuan Indonesia (NKRI) yang terletak pada bagian Timur Wilayah Indonesia. Saat ini sebagai provinsi Papua dan Papua Barat. Resolusi PBB No. 2504, Papua secara resmi menjadi bagian dari NKRI.
Ketika Irian Barat masih dikuasai sang Belanda, warga Papua manunggal padu buat merebut pulang tanah Papua berdasarkan tangan penjajah.
Putra daerah Irian yg turut berjuang merebut kembali Irian Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi bangsa Indonesia telah menerima gelar sebagai Pahlawan Nasional. Dia (Ayub Kafiar) begitu bangga & di dalam hatinya mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi, Foto bersama Presiden pertama RI Ir. Soekarno pun masih disimpannya.
" Sa kecewa kenapa pemuda Pepua sekarang mau bikin Papua lepas dari Indonesia padahal kita dulu berjuang untuk kasih kembali Papua yang memang wilayah asli Indonesia. Dorang macam paling mengerti sejarah Papua kah. Baru dorang yang teriak merdeka itu pemuda yang pengangguran yang trada kerja semua yang tra bisa sumbang pemikiran untuk kemajuan Papua."
Dari sini kita bisa melihat bahwa jiwa nasionalisme yang terkandung di pada sanubari Bapak Ayub memang sahih-sahih konkret. Hal yg cenderung tidak selaras dengan kita yang mungkin orang Indonesia bagian barat yang sudah menikmati kemerdekaan namun masih acuh akan problem kebangsaan. Mereka orang Papua walau dikata merdeka dan sebagai bagian berdasarkan NKRI, sekiranya masih berjuang buat pengembangan SDM mereka.
Post by @irwandidik on Instagram
Mereka merasa menjadi bagian dari sejarah kita meski pun kita harus sadar bahwa kita sangat sedikit mengenal saudara kita orang Papua dari pelajaran sejarah yang kita geluti sejak kecil. Sangat sedikit sekali referensi yang diberikan mengenai Papua di pelajaran sejarah kita.
Maka tak heran jika ada orang-orang bodoh yang menghina Frans Kaisiepo, pahlawan nasional Indonesia dari Papua yang baru-baru ini menjadi wajah dari mata uang baru pecahan Rp10.000 Indonesia. Kalau kita mengenal jasa Frans Kaisiepo, beliau lah yang memperkenalkan istilah "Irian" yang dalam bahasa biak "Tanah yang panas", kemudian oleh Presiden Soekarno dijadikan akronim " Ikut Republik Indonesia Anti Netherland."
Frans Kaisiepo yang tergambar pada perangko tahun 1999 (Foto/catawiki) |
Kesimpulan dari ini kita harus peka dan mau tau akan sejarah dan permasalahan bangsa. Karena kita adalah orang-orang yang mewarisi tanah air ini. Jangan biarkan orang-orang bodoh tumbuh subur dan buta akan sejarah dan kebangsaan kita. Tugas siapa? tentulah tugas kita.
Video Operasi Trikora