Cari cara mengatasi bibir kering?
Home » » Cari cara mengatasi bibir kering? Pakai pelembab bibir dari bahan alami ini, yuk
pengalaman Memutihkan Ketiak Dengan jeruk nipis
Tips 3 Menit Putihkan Ketiak dan Selangkangan
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Saturday, May 1, 2021
Cikal Bakal Dibalik Terbentuknya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Franklin D.Roosevelt dan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill, serta 26 negara lainnya menandatangani deklarasi pendirian organisasi penjaga perdamaian dunia pasca Perang Dunia II, hasil deklarasi ini dikenal sebagai Piagam Atlantik. Meskipun berdiri pada 25 Oktober 1945. Istilah United Nation atau perserikatan bangsa-bangsa (PBB) diusulkan pertama kali pada 1 Januari 1942 sebagai organisasi perdamaian internasional, nama United Nation merupakan usulan dari Franklin D.Roosevelt.
Pemboman Pearl Harbor oleh Jepang (Foto/U.S. Navy) |
Pada 22 Desember 1941, Wilson Churchill berkunjung ke Washinton DC untuk berdiskusi bersama Presiden Roosevelt pada Konferensi Arcadia mengenai penyusunan strategi perang Anglo-Amerika dan proyeksi perdamaian global ke depan. Serangan Pearl Harbor oleh Jepang memaksa Alaihi Salam buat terlibat pada Perang Dunia II sesudah sebelumnya menyatakan perilaku netral.
Presiden Franklin Delano Roosevelt menandatangani Deklarasi Perang terhadap Jepang (Foto/National Archives and Records Administration) |
Serangan Pearl Harbor dipercaya menguntungkan sang Inggris buat menarik Amerika Serikat bergabung dengan Sekutu buat melawan kekuatan Poros. Churchill dan Roosevelt menciptakan staf umum adonan buat mengkoordinasikan taktik militer beserta buat menyusun invasi mengahadapi Jerman & Jepang demi keberlangsungan masa depan global.
Konfrensi Arcadia mempunyai pengaruh yg akbar terhadap cikal bakal pembentukan PBB. Di bawah pimpinan Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Soviet, ketiganya putusan bulat buat menggunakan semua sumber daya yg tersedia untuk mengalahkan kekuatan blok poros secara cepat. Disepakati bahwa tidak terdapat satu negara pun akan menuntut perdamaian tanpa Jerman, Italia, dan Jepang, semua wajib bersatu dalam tatanan global yang selaras & hening.
Penciptaan organisasi ini adalah dedikasi yang diberikan buat memastikan kehidupan yg bebas dan merdeka, kebebasan beragama, dan melestarikan HAM & keadilan.
8 Manfaat buah nanas untuk kesehatan: Jadi menu diet hingga lancarkan pencernaan
10 Manfaat puasa bagi kesehatan, bisa turunkan berat badan dan detoksifikasi tubuh
4 Hal yang perlu diperhatikan sebelum minum suplemen kesehatan
http://kesehatan.kontan.co.id/news/4-hal-yang-perlu-diperhatikan-sebelum-minum-suplemen-kesehatan
5 Manfaat daun salam ini berguna untuk kesehatan Anda
http://kesehatan.kontan.co.id/news/5-manfaat-daun-salam-ini-berguna-untuk-kesehatan-anda-1
Faktor Yang Mempengaruhi Mobilitas Sosial
Faktor Mobilitas Sosial
- Status sosial, setiap manusia sejak lahir mempunyai status yang sama seperti orang tuanya. Status yang diperoleh langsung diterima dari orangtua.
- Keadaan ekonomi, banyak anggota masyarakat yang melakukan urbanisasi demi meningkatkan taraf hidup yang lebihbaik.
- Situasi politik, mobilitas manusia bisa juga disebab- kan oleh masalah politik di suatu negara yang tidak stabil atau karena kebijakan politik yang tidak sesuai dengan pola pikir anggota masyarakatnya.
- Motif-motif keagamaan, mobilitas sosial dapat terjadi karena tugas missioner/penyebaran agama ke negara lain atau juga karena dapat tekanan dari agama lain.
- Faktor-faktor kependudukan (demografi), perkem- bangan penduduk yang pesat dapat menyebabkan terjadinya transmigrasi.
Faktor-Faktor yang memperngaruhi Mobilitas Sosial
- Perubahan kondisi sosial: Struktur kasta dan kelas dapat berubah dengan sendirinya karena adanya perubahan dari dalam dan dari luar masyarakat. Misalnya, kemajuan teknologi membuka kemungkinan timbulnya mobilitas ke atas. Perubahan ideologi dapat menimbilkan stratifikasi baru.
- Ekspansi teritorial dan gerak populasi: Ekspansi teritorial dan perpindahan penduduk yang cepat membuktikan cirti fleksibilitas struktur stratifikasi dan mobilitas sosial. Misalnya, perkembangan kota, transmigrasi, bertambah dan berkurangnya penduduk.
- Komunikasi yang bebas: Situasi-situasi yang membatasi komunikasi antarstrata yang beraneka ragam memperkokoh garis pembatas di antara strata yang ada dalam pertukaran pengetahuan dan pengalaman di antara mereka dan akan mengahalangi mobilitas sosial. Sebaliknya, pendidikan dan komunikasi yang bebas sertea efektif akan memudarkan semua batas garis dari strata sosial uang ada dan merangsang mobilitas sekaligus menerobos rintangan yang menghadang.
- Pembagian kerja: Besarnya kemungkinan bagi terjadinya mobilitas dipengaruhi oleh tingkat pembagian kerja yang ada. Jika tingkat pembagian kerja tinggi dan sangat dispeliasisasikan, maka mobilitas akan menjadi lemah dan menyulitkan orang bergerak dari satu strata ke strata yang lain karena spesialisasi pekerjaan nmenuntut keterampilan khusus. Kondisi ini memacu anggota masyarakatnya untuk lebih kuat berusaha agar dapat menempati status tersebut.
- Tingkat Fertilitas (Kelahiran) yang Berbeda: Kelompok masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi dan pendidikan rendah cenderung memiliki tingkat fertilitas yang tinggi. Pada pihak lain, masyarakat kelas sosial yang lebih tinggi cenderung membatasi tingkat reproduksi dan angka kelahiran. Pada saat itu, orang-orang dari tingkat ekonomi dan pendidikan yang lebih rendah mempunyai kesempatan untuk banyak bereproduksi dan memperbaiki kualitas keturunan. Dalam situasi itu, mobilitas sosial dapat terjadi.
- Kemudahan dalam akses pendidikan: Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mempermudah orang untuk melakukan pergerakan/mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperoleh saat menjadi peserta didik. Sebaliknya, kesulitan dalam mengakses pendidikan yang bermutu, menjadikan orang yang tak menjalani pendidikan yang bagus, kesulitan untuk mengubah status, akibat dari kurangnya pengetahuan.