Cari cara mengatasi bibir kering?
Home » » Cari cara mengatasi bibir kering? Pakai pelembab bibir dari bahan alami ini, yuk
pengalaman Memutihkan Ketiak Dengan jeruk nipis
Tips 3 Menit Putihkan Ketiak dan Selangkangan
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Thursday, April 15, 2021
6 Manfaat pisang bagi kesehatan yang sudah dibuktikan, dapat atasi masalah pencernaan
Sambiloto berkhasiat sebagai anti kanker dan anti virus, ini penjelasan pakar IPB
Colette, Novelis Perancis yang Menghargai Kisah Hidupnya
Colette mati di Paris dalam tahun 1954 pada usia 81 tahun. |
Harian Sejarah -Pada 28 Januari 1873 lahir seorang penulis asal Perancis, Colette lahir dengan nama Sidonie Gabrielle Colette dilahirkan disebuah kota kecil di Burgundy, Perancis. Coletter dibesarkan di Perancis dan menikah dengan seorang penulis dan kritikus, Henri Gauthier Villars dan kemudian memulai kehidupan baru di Paris yang kemudian membawanya untuk mulai menulis.
Pada awal kariernya sebagai penulis, Colette menerbitkan beberapa tulisan & seri novel yg ia tulis menggunakan gembira. Novel tersebut mengkisahkan seorang gadis muda bernama Claudine dan seorang laki-laki bernama Willy yg merupakan nama pena yg beliau dasarkan menurut nama suaminya. Mungkin novel ini mengkisahkan kehidupannya dengan suaminya.
Selama menjalani pernikahannya dengan Gauthier, Colette tumbuh dari sebuah gadis yang naif menjadi seorang wanita yang modern. Dia memutuskan untuk belajar mime (pantomime) pada tahun 1903. Perjalanan asmara Colette tidak berlangsung panjang, pada tahun 1903 ia bercerai dengan suaminya dan ditahun yang sama Colette menerbitkan novelnya yang berjudul The Vagabond yang menceritakan kegagalan pernikahannya.
Menjalani kehidupan pasca perceraiannya, Colette menjalani aktifitas sebagai seorang aktris music-hall. Dia kemudian mulai menerbitkan essai dan artikel di surat kabar Le Matin. Dia kemudian menjalin asmara dan menikah dengan seorang editor koran bernama Henry de Jouvenel pada tahun 1912. Kemudian pada tahun 1913 ia menerbitkan buku yang ditulis berdasarkan pengalamannya sebagai seorang aktris, buku tersebut adalah Mucis Hall Sidelights.
Pada tahun 1920-an ia menulis beberapa karya yang dianggap sebagai karya terbaiknya salah satunya Ceri (1920)dan The Last of Cheri (1926) yang mengkisahkan seorang pemuda tampan yang kemudian bunuh diri ketika kegembirannya direnggut oleh cinta pertama yang membuat hatinya hancur.
Collete lalu mengalami kembali kegagalan rumah tangganya bersama Jouvenel yang bercerai dalam tahun 1924 dan lalu pulang menikah dengan seseorang laki-laki yang umurnya jauh lebih belia darinya, Maurice Goudeket.
Pada 1930-an Colotte sebagai anggota Belgian Royal Academy, dan sebagai wanita pertama yang diterima dalam Goncourt Academy yang prestisius.
Colette terus melakukan aktifitasnya sebagai penulis, dia juga banyak memenangkan penghargaan atas karya-karyanya, dan menjadi tokoh penulis legendaris di Paris seperti Gertrude Stein (1874-1946). Novelnya Gigi (1944), yang berkisah mengenai seorang gadis yang dibesarkan untuk menjadi seorang pelacur, kemudian diangkat ke layar lebar.
Colette mati di Paris dalam tahun 1954 pada usia 81 tahun.
Karya-Karya Colette
Beberapa karya Colette diantaranya La Vagabonde (1911); La Maison de Claudine (1922); La Naissance du Jour (1928); Sido (1929) ; Le Bl? En Herbe (1923), difilmkan dalam 1956; La Seconde (1929); Ces Plaisirs (1932); La Chatte (1933); Mes Apprentissages (1936); Gigi (1945), yg difilmkan dalam 1948 dan 1958; Le Fanal Bleu (1949); dan The Last Ch?Ri (1951) yg melanjutkan cerita berdasarkan novel Ch?Ri (1920).
Atasi sampah masker, produsen masker rancang masker ramah lingkungan
Dan Matahari Pun Bersinar Lagi
Aku sungguh beruntung bisa lolos saringan masuk ke sana. Ada harapan yang selalu menggema di dada, apalagi jika aku mengingat masa-masa sulit ketika itu. (Foto: restroomrevelations) |
Setelah lulus Sekolah Menengah Atas dalam tahun 1987, saya mengikuti ujian tertulis buat masuk perguruan tinggi negeri Sipenmaru. Aku memilih ITB menjadi tempat tujuan belajarku. Perjuangan buat mendapatkan bangku kuliah pada kampus ternama ini sungguh berat. Banyak sekali saingan pada memperebutkan kesempatan kuliah di PTN terbaik yg dimiliki Indonesia ini.
Tiga bulan lamanya aku mempersiapkan diri, sebelum terjun ke arena pertarungan. Buku-kitab bimbingan tes, yg mengupas soal-soal Sipenmaru sebelumnya, aku baca hingga mengerti. Supaya lebih mantap saya menggembleng diriku menggunakan latihan-latihan memecahkan perhitungan yang rumit di atas kertas buram dengan menggunakan pensil.
Sipenmaru 1987 dilaksanakan di tiap-tiap kota pada semua wilayah RI. Aku sendiri ikut seleksi penerimaan mahasiswa ini pada Denpasar tempat aku merampungkan sekolah Sekolah Menengah Atas. Pada hari H ujian saringan masuk PTN ini diawasi menggunakan ketat buat mencegah kecurangan yang mungkin terjadi. Aku mendapat tempat tes yg berlokasi pada Fakultas Hukum UNUD di bilangan Sanglah, Denpasar.
Panitia lokal, yang terdiri atas dosen-dosen UNUD, mengawasi jalannya Sipenmaru 1987 ini. Aku berpacu menggunakan saat mengerjakan soal-soal yang ditanyakan. Jawaban dibentuk menggunakan bulatan-bulatan menggunakan pensil 2B. Komputer dilibatkan untuk menyelidiki galat benarnya jawaban pada atas kertas yg diberi guratan pensil 2B spesifik buat komputer ini.
Aku menunggu lebih kurang sebulan pengumuman hasil Sipenmaru ini. Pemberitahuan dimuat dalam koran-koran besar yang terbit pada Indonesia secara serentak. Di tempat tinggal pamanku, saya membaca hasil Sipenmaru 1987 menurut koran yang dibelikan oleh temanku yg ikut berjejal-jejal di kampus UNUD sentra di Denpasar.
Aku diterima pada Jurusan Teknik Elektro ITB pada tahun 1987. Hari itu adalah hari yang paling bersejarah dalam hidupku yg masih teramat muda. Beberapa temanku menaruh ucapan selamat atas keberhasilanku menduduki posisi yang sangat terhormat pada ITB, kampus loka Ir. Sukarno sang presiden pertama RI itu menuntut ilmu.
Pesta mini kuselenggarakan pada rumah pamanku menjadi indikasi perpisahan dengan sahabat-sahabatku di lingkungan tempat aku menumpang tinggal. Tidak banyak uang yg aku punya, hanya Rp 75.000, buat memesan kuliner tradisional ala Bali menjadi sajian pesta. Tetapi nir mengurangi arti krusial insiden yg hanya terjadi sekali seumur hidup itu.
Dengan pesawat Bouraq, aku berangkat ke Bandung diantarkan sang suami sepupuku yang juga alumni kampus Ganesa ITB angkatan ?76. Bandara Ngurah Rai menjadi saksi mulainya aku menapaki jalan jauh berdasarkan kampung halaman ke kota kembang yg termasyur itu.
Selama ini saya hanya seseorang pemuda menurut desa.
Dan matahari pun bersinar lagi pada lubuk hatiku yang paling dalam. Cita-citaku bersemi kembali seperti bunga-bunga di taman yg bermekaran. ITB adalah perguruan tinggi terkemuka pada tanah air. Aku benar-benar beruntung sanggup lolos saringan masuk ke sana. Ada harapan yg selalu menggema pada dada, apalagi bila saya mengingat masa-masa sulit saat itu.
Oleh : I Wayan Budiartawan, Karangasem-Bali
What is the Area and Perimeter of a Scalene Triangle?
A triangle can be defined as a polygon with three sides and three vertices that are joined end to end to form a closed figure. When a student is introduced to triangles, he starts learning about the different types of triangles such as equilateral, right, scalene triangles, etc. They also learn about the different properties associated with them and certain computations, such as finding the area of scalene triangle.
In this article, we will learn more about a scalene triangle and how to find its perimeter and area.
What is a Scalene Triangle?
When we categorize triangles on the basis of sides, we have three types, namely, equilateral triangle, isosceles triangle, and scalene triangle. Equilateral triangles have all sides equal, while isosceles triangles have two sides equal. A scalene triangle is one where all sides are unequal. This means that all the sides of a scalene triangle have a different length. A real-life example of a scalene triangle could be the sail of a sailboat. The sail is in the shape of a triangle with all sides of unequal length.
Properties of a Scalene triangle
All angles are unequalA scalene triangle does not have a line of symmetry and cannot be divided into two equal partsThe angle opposite to the shortest side is the smallest and vice versa
Area of a Scalene triangle
The area of a triangle can be defined as the region that is enclosed by the three sides of that triangle. There are several methods that can be used to calculate the area of triangle with 3 sides of unequal lengths, as listed below.
1. Heron’s Formula
When the length of all three sides is known, this formula can be applied. Say we have a triangle with side lengths given by t, v, and w. Then the Heron’s formula is given by:
A = s (s – t) (s – v) (s – w) where s stands for the semi – perimeter of the triangle and is given by:
s = ( t + v + w) / 2
2. Base and Height Formula
If we know the length of any one side and its corresponding height, this formula can be used. Say we have a triangle with side length t and height u. The base and height formula is applied as:
A = ½ (base) (height)
A = ½ (t) (u)
3. Area without height
Suppose we know one angle of a triangle (say S) and the lengths of two sides say (t and v), we can find the area by the following formula.
A = (t*v)/2 * sinS
Perimeter of a Scalene triangle
The perimeter of a triangle is given by summing up the lengths of all three sides or boundaries. Suppose we have a triangle with side lengths t, v, and w, then the perimeter is given by
Perimeter = sum of all sides
= t + v + w
Conclusion
Triangles form an important topic of Geometry. If young minds do not have a clear understanding of how to solve problems based on triangles, their foundation for Geometry will be shaky. Thus, it is best to approach a reliable institution for this purpose. Cuemath is a fantastic online educational platform that provides quality education to students. The certified tutors use resources such as online worksheets, puzzles, interactive games, etc., to explain concepts to kids. This results in more effective assimilation of knowledge. They combine fun with studies and help children learn faster. Start your journey of learning triangles with Cuemath today!
The post What is the Area and Perimeter of a Scalene Triangle? appeared first on ArticlesBase.com.
https://articlesbase.com/what-is-the-area-and-perimeter-of-a-scalene-triangle/