Kota Dresden pasca dihujani bom oleh AS dan Inggris. Foto: Pinterest
Pada tanggal 13-15 Februari 1945, selama bulan-bulan terakhir Perang Dunia II, pasukan Sekutu melakukan pengeboman terhadap kota bersejarah Dresden, yg terletak pada Jerman timur. Pemboman dapat dikatakan kontroversial karena Dresden bukan kota yang krusial bagi produksi indera perang Jerman atau pusat industri besar .
Pada lepas 15 Februari, kota ini sebagai puing-puing yg membara dan sejumlah penduduk sipil yg tidak diketahui jumlahnya diperkirakan antara 35.000 sampai 135.000 tewas selama dua hari pengeboman.
LATAT BELAKANG PEMBOMAN DRESDEN
Churchill, F. D. Roosevelt, dan Stalin bertemu di Yalta membahas perkembangan Perang Dunia selanjutnya. Foto: hourstimetracking.com |
Dari tanggal 4 Februari sampai 11 Februari, pemimpin Sekutu "The Big Tree," Presiden AS, Franklin Roosevelt, Perdana Menteri Inggris Winston Churchill dan Perdana Menteri Soviet Joseph Stalin bertemu di Yalta, Uni Soviet untuk mengkompromikan visi mereka tentang dunia pascaperang.
Selain menentukan wilayah Jerman yg selanjutnya akan ditaklukan, rendezvous ini memberi sedikit ketika buat mempertimbangkan rencana militer dalam perang melawan Reich Ketiga. Churchill & Roosevelt memang menjanjikan Stalin buat melanjutkan kampanye pengeboman mereka melawan Jerman pada bagian timur dalam persiapan buat mobilitas maju pasukan Soviet.
AREA PEMBOMAN JERMAN
Aspek krusial dari perang udara yg dilakukan Sekutu melawan Jerman melibatkan apa yang dikenal menjadi pemboman "areadanquot; atau "kejenuhan". Di wilayah pengeboman, semua industri adalah musuh bukan hanya fasilitas perang yg ditargetkan, & bagian sipil kota akan dilenyapkan bersama dengan wilayah yg ditargetkan.
Pesawat Sekutu selama pemboman di Kota Dresden 13 Februari 1945. Foto: Getty Images |
Jerman adalah pihak pertama yg menggunakan strategi pengeboman daerah selama penyerangannya pada Polandia dalam bulan September 1939. Pada tahun 1940, selama Pertempuran Inggris, Luftwaffe gagal membawa Inggris berlutut dengan menargetkan London & wilayah berpenduduk padat lainnya dengan serangan bom.
Menyengat namun nir terikat, Angkatan Udara Kerajaan Inggris lalu membalas pemboman London dan Coventry pada tahun 1942 waktu meluncurkan serangan bom jenuh pertama di Jerman. Pada tahun 1944, Hitler menamai rudal ofensif jarak jauh pertama pada global V-1, buat kata Jerman "vergeltung," yang berarti "balas dendam" & sebuah ungkapan keinginannya buat membayar Inggris buat pemboman dahsyatnya terhadap Jerman.
Sekutu tidak pernah mengakui bahwa mereka terlibat pada pemboman jenuh. Sekutu berdalih bahwa target militer khusus diumumkan sehubungan dengan setiap serangan. Tetapi, itu hanyalah sebuah penghormatan, & hanya sedikit yg meratapi penghancuran kota-kota Jerman yang membentuk senjata & mengumpulkan tentara pada tahun 1945 yang telah membunuh lebih menurut 10 juta tentara Sekutu dan bahkan lebih banyak rakyat sipil. Pemboman pada Dresden akan menunjukan dispensasi terhadap peraturan ini.
PEMBOMAN DRESDEN FEBRUARI 1945
Sebelum Perang Dunia II, Dresden disebut "Florence dari Elbe" & dipercaya sebagai keliru satu kota terindah pada dunia menggunakan arsitektur & museumnya. Meskipun tidak terdapat kota Jerman yang terisolasi dari mesin perang Hitler, donasi Dresden terhadap usaha perang sangat minim dibandingkan menggunakan kota-kota Jerman lainnya.
Pada bulan Februari 1945, pengungsi yg melarikan diri dari Rusia pada timur berlindung pada sana. Ketika Hitler sudah membuang sebagian akbar kekuatannya yg masih bertahan ke pertahanan Berlin di utara, pertahanan kota Dresden sangat minim, & orang-orang Rusia akan memiliki sedikit kasus untuk menaklukan Dresden. Tampaknya nir mungkin bahwa Dresden menjadi sasaran serangan akbar udara Sekutu.
Pada malam lepas 13 Februari, ratusan pembom RAF turun ke Dresden dalam 2 gelombang, menjatuhkan kargo mematikan mereka tanpa pandang bulu ke kota. Pertahanan udara kota sangat lemah sebagai akibatnya hanya enam pesawat pembom Lancaster ditembak jatuh. Menjelang pagi, sekitar 800 pembom Inggris sudah menjatuhkan lebih berdasarkan 1.400 ton bom menggunakan bahan peledak tinggi dan lebih menurut 1.100 ton pembakar pada Dresden, membentuk badai besar yang menghancurkan sebagian besar kota tersebut & membunuh poly masyarakat sipil.
Angkatan Udara Kedelapan AS menggunakan Boeing B-17 Flying Fortress dan Pembom B-24 selama pemboman Dresden. Foto: History.com |
PASCA PEMBOMAN DRESDEN
Sekutu mengklaim bahwa dengan membom Dresden, mereka mengganggu jalur komunikasi krusial yg akan Mengganggu serangan Soviet. Ini mungkin benar, tetapi tidak terdapat yang membantah bahwa serangan Inggris dalam malam tanggal 13-14 Februari dilakukan terutama buat tujuan meneror penduduk Jerman dan memaksa Jerman menyerah lebih awal. Perlu dicatat bahwa Jerman, tidak seperti Jepang, Jerman nir menyerah sampai hampir pada saat terakhir, ketika modalnya sudah jatuh dan Hitler bunuh diri.
Pemboman Dresden mengakibatkan ribuan warga sipil tewas dalam dua hari serangan. Foto: Pinterest |
Melihat foto-foto Dresden sehabis serangan tadi, pada mana beberapa bangunan yg masih berdiri sahih-benar dimusnahkan, nampaknya tidak mungkin hanya terdapat lebih kurang 35.000 menurut sejuta orang pada Dresden waktu itu terbunuh. Cellars dan tempat penampungan lainnya hanya sedikit proteksi terhadap badai yg meniup udara beracun yang dipanaskan hingga ratusan derajat Fahrenheit melintasi kota dengan kecepatan badai.
Pada akhir perang, Dresden mengalami kerusakan parah sebagai akibatnya kota ini pada sudah rata menggunakan tanah. Sejumlah bangunan bersejarah seperti: Istana Zwinger, Gedung Opera Negara Dresden & beberapa gereja baik-baik saja & direkonstruksi berdasarkan puing-puing, namun sisa kota dibangun balik menggunakan bangunan terbaru yg sederhana.