Cari cara mengatasi bibir kering?
Home » » Cari cara mengatasi bibir kering? Pakai pelembab bibir dari bahan alami ini, yuk
pengalaman Memutihkan Ketiak Dengan jeruk nipis
Tips 3 Menit Putihkan Ketiak dan Selangkangan
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Monday, February 22, 2021
Waspada! 14 Gejala Covid-19 ringan hingga sedang yang bisa bertahan 6 bulan
Biografi Presiden Soeharto
Soeharto adalah Presiden ke 2 Republik Indonesia. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta, lepas 8 Juni 1921. Bapaknya bernama Kertosudiro seorang petani yg jua menjadi pembantu lurah pada pengairan sawah desa, sedangkan ibunya bernama Sukirah.
Soeharto masuk sekolah tatkala berusia delapan tahun, tetapi sering pindah. Semula disekolahkan pada Sekolah Desa (SD) Puluhan, Godean. Lalu pindah ke SD Pedes, lantaran ibunya & suaminya, Pak Pramono pindah tempat tinggal , ke Kemusuk Kidul. Namun, Pak Kertosudiro lantas memindahkannya ke Wuryantoro. Soeharto dititipkan di tempat tinggal adik perempuannya yang menikah menggunakan Prawirowihardjo, seorang mantri tani.
Sampai akhirnya terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah pada tahun 1941. Beliau resmi menjadi anggota TNI dalam lima Oktober 1945. Pada tahun 1947, Soeharto menikah menggunakan Siti Hartinah seorang anak pegawai Mangkunegaran.
Perkawinan Letnan Kolonel Soeharto & Siti Hartinah dilangsungkan lepas 26 Desember 1947 pada Solo. Waktu itu usia Soeharto 26 tahun & Hartinah 24 tahun. Mereka dikaruniai enam putra & putri; Siti Hardiyanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Herijadi, Hutomo Mandala Putra & Siti Hutami Endang Adiningsih.
Jenderal Besar H.M. Soeharto sudah menapaki perjalanan panjang pada pada karir militer & politiknya. Di kemiliteran, Pak Harto memulainya menurut pangkat sersan tentara KNIL, lalu komandan PETA, komandan resimen menggunakan pangkat Mayor dan komandan batalyon berpangkat Letnan kol.
Pada tahun 1949, dia berhasil memimpin pasukannya merebut kembali kota Yogyakarta menurut tangan penjajah Belanda waktu itu. Beliau pula pernah menjadi Pengawal Panglima Besar Sudirman. Selain itu jua pernah sebagai Panglima Mandala (pembebasan Irian Barat).
Tanggal 1 Oktober 1965, meletus G-30-S/PKI. Soeharto merogoh alih pimpinan Angkatan Darat. Selain dikukuhkan sebagai Pangad, Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno. Bulan Maret 1966, Jenderal Soeharto mendapat Surat Perintah 11 Maret menurut Presiden Soekarno. Tugasnya, mengembalikan keamanan dan ketertiban serta mengamankan ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.
Karena situasi politik yang memburuk selesainya meletusnya G-30-S/PKI, Sidang spesial MPRS, Maret 1967, memilih Pak Harto sebagai Pejabat Presiden, dikukuhkan selaku Presiden RI Kedua, Maret 1968. Pak Harto memerintah lebih berdasarkan tiga dekade lewat enam kali Pemilu, hingga beliau mengundurkan diri, 21 Mei 1998.
Setelah dirawat selama 24 hari di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, mantan presiden Soeharto akhirnya mangkat global dalam Minggu, 27 Januari 2006). Soeharto mangkat dalam pukul 13.10 siang dalam usia 87 tahun.
Rujukan: kepustakaan-presiden.pnri.go.id
Update 22 Februari 2021: Vaksinasi Covid-19 ke-1 baru 1.244.215 (0,69% dari target)
Hati-hati, 7 minuman ini bisa berakibat buruk bagi tubuh
http://kesehatan.kontan.co.id/news/hati-hati-7-minuman-ini-bisa-berakibat-buruk-bagi-tubuh
Mendengkur? Coba cara sederhana ini untuk menguranginya
http://kesehatan.kontan.co.id/news/mendengkur-coba-cara-sederhana-ini-untuk-menguranginya
22 Gejala virus corona tidak biasa menurut WHO, waspada!
http://kesehatan.kontan.co.id/news/22-gejala-virus-corona-tidak-biasa-menurut-who-waspada
Biografi Presiden B.J. Habibie
Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie lahir pada Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yg menikah menggunakan Hasri Ainun Habibie dalam lepas 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
Masa kecil Habibie dilalui beserta saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip sudah ditunjukkan Habibie semenjak kanak-kanak. Habibie yg punya kegemaran menunggang kuda ini, harus kehilangan bapaknya yg meninggal global pada tiga September 1950 lantaran terkena serangan jantung. Tak lama sehabis bapaknya meninggal, Habibie pindah ke Bandung buat menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, dia mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie sebagai sosok favorit pada sekolahnya.
Setelah tamat SMA pada bandung tahun 1954, dia masuk Universitas Indonesia pada Bandung (Sekarang ITB). Beliau menerima gelar Diploma berdasarkan Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 yg kemudian menerima gekar Doktor berdasarkan loka yg sama tahun 1965. Habibie menikah tahun 1962, dan dikaruniai dua orang anak. Tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) dalam Institut Teknologi Bandung.
Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, penuh kontroversi, banyak pengagum namun tidak sedikit pula yg tak sependapat dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award, itu pulang dari ?Daerah asal?-nya Jerman, dia selalu sebagai berita. Habibie hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi panggilan Presiden Soeharto buat kembali ke Indonesia.
Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih Majelis Permusyawaratan Rakyat menjadi wapres RI, & disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Presiden RI menggantikan Soeharto. Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 Undang-Undang Dasar 1945. Sampai akhirnya Habibie dipaksa juga lengser dampak refrendum Timor Timur yang menentukan merdeka. Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun pulang sebagai masyarakat negara biasa, kembali juga hijrah bermukim ke Jerman.
Rujukan: kepustakaan-presiden.Pnri.Go.Id