http://kesehatan.kontan.co.id/news/pengertian-vaksin-dan-cara-kerjanya-terhadap-tubuh
Cari cara mengatasi bibir kering?
Home » » Cari cara mengatasi bibir kering? Pakai pelembab bibir dari bahan alami ini, yuk
pengalaman Memutihkan Ketiak Dengan jeruk nipis
Tips 3 Menit Putihkan Ketiak dan Selangkangan
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Tuesday, December 8, 2020
Pengertian vaksin dan cara kerjanya terhadap tubuh
Monday, December 7, 2020
Film Tjoet Nja' Dhien (1988)
Sutradara | Eros Djarot |
---|---|
Produser | Alwin Abdullah |
Alwin Arifin
Sugeng Djarot PenulisEros Djarot PemeranChristine Hakim
Piet Burnama
Rudy Wowor
Slamet Rahardjo
Rosihan Anwar
Ibrahim Kadir
Huib van den Hoek
Roy Karyadi
Johan Moosdijk
Fritz G. Schadt
Robert Syarif
Rita Zahara MusikIdris Sardi
Penata Suara:
Hartanto SinematografiGeorge Kamarullah PenyuntingKarsono Hadi DistributorKanta Indah Film
Durasi
150 menit Negara IndonesiaSinopsis
Film ini menceritakan mengenai usaha gigih seorang wanita berasal Aceh (lihat Tjoet Nja' Dhien ) dan sahabat-teman seperjuangannya melawan tentara Kerajaan Belanda yang menduduki Aceh pada kala masa penjajahan Belanda pada zaman Hindia Belanda. Perang antara masyarakat Aceh & tentara Kerajaan Belanda ini sebagai perang terpanjang pada sejarah kolonial Hindia Belanda.
Film ini nir hanya menceritakan persoalan-dilema yang dialami Tjoet Nja' Dhien sebagai seorang pemimpin, namun jua yg dialami sang pihak tentara Kerajaan Belanda kala itu, & bagaimana Tjoet Nja' Dhien yg terlalu bersikeras pada pendiriannya buat berperang, akhirnya dikhianati sang keliru satu orang kepercayaannya & sahabat setianya, Pang Laot yang merasa iba pada syarat kesehatan Tjoet Nja' Dhien yg menderita rabun & encok, ditambah penderitaan berkepanjangan yg dialami para pejuang Aceh dan famili mereka.
Film Gie (2005)
Sinopsis
Soe Hok Gie dibesarkan di sebuah famili keturunan Tionghoa yg tidak begitu kaya dan berdomisili di Jakarta. Sejak remaja, Hok Gie telah berbagi minat terhadap konsep-konsep idealis yg dipaparkan sang intelek-intelek kelas global. Semangat pejuangnya, setiakawannya, & hatinya yang dipenuhi kepedulian sejati akan orang lain & tanah airnya membaur di dalam diri Hok Gie mini & membentuk dirinya sebagai langsung yg tidak toleran terhadap ketidakadilan dan mengimpikan Indonesia yang didasari sang keadilan dan kebenaran yang murni. Semangat ini seringkali salah dimengerti orang lain.
Bahkan teman-teman Hok Gie, Tan Tjin Han & Herman Lantang bertanya "Untuk apa semua perlawanan ini?". Pertanyaan ini menggunakan kalem dijawab Soe dengan penerangan akan kesadarannya bahwa buat memperoleh kemerdekaan sejati & hak-hak yg dijunjung sebagaimana mestinya, ada harga yang wajib dibayar, dan memberontaklah caranya. Semboyan Soe Hok Gie yg mengesankan berbunyi, "Lebih baik diasingkan daripada menyerah dalam kemunafikan."
Film Guru Bangsa Tjokroaminoto (2015)
Sinopsis Film Guru Bangsa Tjokroaminoto (2015)
Guru Bangsa Tjokroaminoto menceritakan tentang setelah lepas dari era tanam paksa di akhir tahun 1800, Hindia Belanda memasuki babak baru yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakatnya, yaitu dengan gerakan politik etis yang dilakukan oleh pemerintah Belanda. Tetapi kemiskinan masih banyak terjadi. Rakyat banyak yang belum mengenyam pendidikan, dan kesenjangan sosial antaretnis dan kasta masih terlihat jelas.
Oemar Said Tjokroaminoto (Tjokro) yang lahir dari kaum bangsawan Jawa di Ponorogo, Jawa Timur, dengan latar belakang keislaman yang kuat, tidak diam saja melihat kondisi tersebut. Walaupun lingkungannya adalah keluarga ningrat dengan hidup yang nyaman dibandingkan rakyat kebanyakan saat itu, ia berani meninggalkan status kebangsawanannya dan bekerja sebagai kuli pelabuhan dan merasakan penderitaan sebagai rakyat jelata.
Tjokro berjuang dengan membangun organisasi Sarekat Islam, organisasi resmi bumiputera pertama terbesar kala itu, sehingga bisa mencapai 2 juta anggota. Ia berjuang menyamakan hak dan martabat masyarakat bumiputera di awal 1900 yang terjajah. Perjuangan menjadi benih lahirnya tokoh dan gerakan kebangsaan.
Tjokro yang intelektual, pandai bersiasat, mempunyai banyak keahlian, termasuk silat, mesin, hukum, penulis surat kabar yang kritis, orator ulung yang mampu menyihir ribuan orang dari mimbar pidato, membuat pemerintah Hindia Belanda khawatir, dan membuat mereka bertindak untuk menghambat laju gerak Sarekat Islam yang pesat. Perjuangan Tjokro lewat organisasi Sarekat Islam untuk memberikan penyadaran masyarakat, dan mengangkat harkat dan martabat secara bersamaan, juga terancam oleh perpecahan dari dalam organisasi itu sendiri.
Rumah Tjokro di Gang Peneleh, Surabaya, terkenal sebagai tempat bertemunya tokoh-tokoh bangsa Indonesia kelak. Di rumah sederhana yang berfungsi sebagai rumah kos yang di bina oleh istrinya, Suharsikin, Tjokro juga mempunyai banyak murid-murid muda yang pada akhirnya menetas, memilih jalan perjuangannya masing-masing, meneruskan cita-cita Tjokro yang mulia untuk mempunyai bangsa yang bermartabat, terdidik, dan sejahtera. Salah satu muridnya di Soekarno yang kelak menjadi proklamator kemerdekaan
Review Film Guru Bangsa Tjokroaminoto (2015)
Film ini merupakan biopik dari salah satu tokoh sejarah Indonesia, HOS Tjokroaminoto. inti dari film Guru Bangsa Tjokroaminoto dari era tanam paksa di akhir tahun 1800, Hindia Belanda (Indonesia) memasuki babak baru yang berpengaruh ke kehidupan masyarakatnya. Yaitu dengan gerakan Politik Etis yang dilakukan oleh pemerintah Belanda. Tetapi kemiskinan masih banyak terjadi. Rakyat masih banyak yang belum mengenyam pendidikan dan kesenjangan sosial antar etnis dan kasta masih terlihat jelas.
HOS Tjokroaminoto yang lahir dari kaum bangsawan Jawa dengan latar belakang keislaman yang kuat, tidak diam saja melihat kondisi tersebut. Walaupun lingkungannya adalah keluarga ningrat yang mempunyai hidup yang nyaman dibandingkan dengan rakyat kebanyakan saat itu. Ia berani meninggalkan status kebangsawanannya dan bekerja sebagai kuli pelabuhan dan ikut merasakan penderitaan sebagai rakyat jelata. Selain itu, HOS Tjokroaminoto juga menjadi pendiri Sarekat Dagang Islam (SDI) beliau juga menjadi guru beberapa pemuda yang kelak menjadi tokoh-tokoh besar Indonesia dengan berbagai ideologi berbeda seperti Soekarno, Kartosuwiryo dan para tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) seperti Alimin, Musso hingga Tan Malaka.
Sunday, December 6, 2020
Film Sang Kiai (2013)
Pemeran
- Christine Hakim sebagai Tjoet Nja' Dhien
- Slamet Rahardjo sebagai Teuku Umar
- Pietrajaya Burnama sebagai Pang Laot
- Rita Zaharah sebagai Nya' Bantu
- Roy Karyadi sebagai Voorneman
- Ibrahim Kadir sebagai Penyair
- Rosihan Anwar sebagai Habib Meulaboh
- Rudy Wowor sebagai Veltman
- Muhamad Amin sebagai Teuku Leubeh
- Hendra Yanuarti sebagai Tjoet Gambang
- Kamaruzaman sebagai Agam kecil
- Huib "John" van den Hoek sebagai Van Heutz
- Fritz G. Schadt sebagai Vetter
- Herald Meyer sebagai saudagar
- Robert Syarif sebagai Verbrough
Sinopsis
Pendudukan Jepang ternyata tidak lebih baik dari Belanda. Jepang mulai melarang pengibaran bendera merah putih, melarang lagu Indonesia Raya dan memaksa masyarakat Indonesia buat melakukan Sekerei (menghormat kepada Matahari). KH Hasyim Asyari menjadi tokoh besar agamis saat itu menolak buat melakukan Sekerei karena beranggapan bahwa tindakan itu menyimpang dari aqidah kepercayaan Islam. Menolak karena sebagai umat Islam, hanya boleh menyembah kepada Allah SWT. Lantaran tindakannya yang berani itu, Jepang menangkap KH Hasyim Asyari.
KH Wahid Hasyim, keliru satu putra beliau mencari jalan diplomasi buat membebaskan KH Hasyim Asyari. Berbeda dengan Harun, galat satu santri KH Hasyim Asyari yang percaya cara kekerasanlah yang dapat menuntaskan perkara tersebut. Harun menghimpun kekuatan santri buat melakukan demo menuntut kebebasan KH Hasyim Asyari. Namun harun salah lantaran cara tersebut malah menambah korban berjatuhan.
Dengan cara damai KH Wahid Hasyim berhasil memenangkan diplomasi terhadap pihak Jepang dan KH Hasyim Asyari berhasil dibebaskan. Ternyata perjuangan melawan Jepang nir berakhir sampai disini. Jepang memaksa warga Indonesia buat melimpahkan hasil bumi. Jepang menggunakan Masyumi yang diketuai KH. Hasyim Asy'ari buat menggalakkan bercocok tanam. Bahkan seruan itu terselip pada ceramah sholat Jum'at. Ternyata output tanam masyarakat tersebut wajib disetor ke pihak Jepang. Padahal ketika itu masyarakat sedang mengalami krisis beras, bahkan lumbung pesantren pun nyaris kosong. Harun melihat kasus ini secara harfiah dan merasa bahwa KH. Hasyim Asy'ari mendukung Jepang, sampai dia tetapkan buat pergi berdasarkan pesantren.
Jepang kalah perang, Sekutu mulai tiba. Soekarno sebagai presiden saat itu mengirim utusannya ke Tebuireng buat meminta KH Hasyim Asyari membantu mempertahankan kemerdekaan. KH Hasyim Asyari menjawab permintaan Soekarno dengan mengeluarkan Resolusi Jihad yang kemudian membuat barisan santri dan masa penduduk Surabaya berduyun duyun tanpa rasa takut melawan sekutu pada Surabaya. Gema resolusi jihad yg didukung sang semangat spiritual keagamaan membuat Indonesia berani meninggal.
Di Jombang, Sarinah membantu barisan santri wanita merawat korban perang dan mempersiapkan ransum. Barisan laskar santri pergi pada beberapa truk ke Tebuireng. KH Hasyim Asyari menyambut kedatangan santri- santrinya yg gagah berani, namun air mata mengambang di matanya yg nanar.
Film Hati Merdeka (2011)
Sutradara | Yadi Sugandi |
---|
Conor Allyn PenulisConor Allyn
Rob Allyn PemeranLukman Sardi
Donny Alamsyah
Darius Sinathrya
Teuku Rifnu Wikana
Rahayu Saraswati
Ranggani Puspandya
Astri Nurdin
Michael Bell
Aldy Zulfikar
Nugie
Agung Udijana DistributorMedia Desa Indonesia
Margate House
Tanggal rilis
9 Juni 2011Durasi
100 menit Negara IndonesiaSinopsis
Setelah menyelesaikan misi yg berakhir tragis menggunakan kehilangan anggota grup ini, kesetiaan grup ini balik diuji menggunakan mundurnya pimpinan mereka, Amir (Lukman Sardi) berdasarkan Angkatan Darat. Tanpa pemimpin dan dengan dirundung kesedihan lantaran kehilangan mereka, para kadet membawa dendam mereka pada perjalanan misi mereka ke Bali tempat Dayan yg bisu (T. Rifnu Wikana) tinggal, buat membalas dendam pada Belanda. Mereka dikirim ke Bali untuk membunuh kol Raymer (Michael Bell, aktor berbakat berdasarkan Inggris yang mangkat April kemudian), yg telah membunuh keluarga Tomas (Donny Alamsyah) di awal trilogi ini.
Tomas sudah dipilih sebagai pemimpin baru menurut gerombolan kadet ini. Menghadapi meriam kapal perang Belanda, Marius yang playboy & peminum (Darius Sinathrya) harus mengatasi rasa takutnya lantaran persaingannya menggunakan Tomas buat memperebutkan Senja, seorang gadis berdarah biru (Rahayu Saraswati).
Sesampainya pada Bali, grup taruna ini menyelamatkan Dayu (Ranggani Puspandya) berdasarkan kekejaman grup milisi KNIL kol Raymer, namun galat satu berdasarkan grup kadet ini hampir saja mangkat terbunuh. Saat teman mereka sedang berjuang antara hayati dan meninggal, kelompok kadet ini bertemu dengan pemimpin pemberontak bawah tanah Wayan Suta (Nugie). Tomas bentrok menggunakan pimpinan mereka terdahulu, Amir (Lukman Sardi) waktu mereka merencanakan serangan terakhir buat melawan milisi Raymer yang mengakibatkan pertanyaan: Sejauh mana revolusi ini bisa menghancurkan kejahatan dan tetap mempertahankan idealismenya?
Konsep Dewaraja, Penguasa Sebagai Wakil Tuhan
“Dewa-Raja” merupakan konsep yang sebenarnya digunakan dalam Hindu dan Buddha yang menganggap bahwa seorang raja (diyakini) memiliki sebuah sifat kedewaan (ketuhanan) yang dimiliki sebab karena seorang raja merupakan titisan atau utusan dewa untuk mengatur kehidupan di tanah yang dikuasainya. Konsep ini tumbuh dan berkembang di Asia Tenggara. Bentuk dan korelasi yang terlihat pun berbeda-beda, terkadang bentuk dari penghormatan rakyat kepada raja sebagai wakil dewa di muka bumi lebih kearah pemujaan.
Patung Airlangga yang didewakan berupa Dewa Wisnu mengendarai Garuda, koleksi Museum Trowulan, Jawa Timur. |
Raja dianggap memiliki sifat illahiah yang merupakan manifestasi dewa yang hidup di bumi dan dikaitkan sebagai titisan dewa tertinggi yaitu Siwa dan Wisnu. Konsep ini terikat dengan sistem di India mengenai raja sebagai “jagat cakrawartin”. Cakrawartin merupakan istilah yang digunakan dalam agama Dharma (terutama Hindu dan Buddha) untuk merujuk kepada sosok seorang penguasa jagat yang ideal, seorang maharaja yang bijaksana dan welas asih kepada seluruh makhluk di dunia.
Konsep Raja:
- Kekuasaan raja ialah mutlak
- Daulat, raja memiliki kelebihan luar biasa, dapat mendatangkan musibah bagi yang ingkar
- Derhaka atau Durhaka, bagi rakyat yang melanggar perintah raja
- Tulah, rakyat yang derhakan akan mendapatkan tulah atau karma
Tujuan Konsep Dewa Raja
Konsep dewaraja ini bertujuan untuk memastikan legitimasi dan hegemoni politik, memastikan raja sebagai pemegang tertinggi dalam menata tatanan sosial, ekonomi, dan agama. Konsep ini pula yang memperkuat hak raja dan wangsanya (keluarganya) untuk memiliki kekuasaan yang absolut sebagai penguasa yang sah. Raja akan dimualiakan sebagai dewa yang menjelma sebagai manusia dan memberikan pelayanan yang maksimal. Hal ini sebagaimana keyakinan masyarakat bahwa raja yang merupakan perwakilan dewa akan membawa masyarakat ke dalam kehidupan yang sejahteran dan memberikan pengabdian kepada umat.
Raja pula yang akan memperkenalkan sistem kasta India juga mendefinisikan kelas sosial, pekerjaan, serta cara hidup rakyat. Konsep dewaraja dibentuk melalui ritual keagamaan yang dilembagakan dalam pranata kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Asia Tenggara.
Kepercayaan dewaraja juga memungkinkan raja untuk mengerahkan rakyatnya untuk melakukan pekerjaan umum berskala besar dan proyek-proyek raksasa, misalnya menciptakan dan memelihara sistem pengairan hidrolik yang rumit untuk mendukung pertanian padi dalam skala besar, atau untuk membangun monumen agung, membangun candi-candi untuk menghormati raja yang telah wafat. Contoh dari proyek-proyek pembangunan besar misalnya pembangunan candi Borobudur, Prambanan, juga kompleks percandian dan baray di Angkor.
Konsep Dewa Raja dalam Islam
Ilustrasi Sultan Agung dari Mataram. Foto: Historia.id |
Mengenai konsep dewa raja dalam Islam menempatkan seorang raja atau sultan bukan sebagai sosok jelmaan atau titisan tuhan yang kemudian hidup bersama-sama dengan umatnya. Konsep dewa raja yang dikenal dalam Ilsmam menkankan seorang sultan sebagai “Amirulmukminin” (perwakilan) tuhan di muka bumi. Dari hal tersebut kita dapat melihat kedudukan seorang sultan memiliki dua peranan, yaitu sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan dan sebagai pemimpin umat Islam.
Sultan sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan dan pemimpin umat Islam mendapatkan pengakuan dari masyarakat dan mendapatkan perlakuan istimewa. Perlakuan yang istimewa tersebut dapat berupa bahasa yang diucapkan dalam penyebutan seorang sultan yang terkadang mendapatkan gelar seperti , Yang Mulia Paduka, Baginda Sultan, Tuanku Yang Agung, dan lain sebagai macamnya. Sultan juga dapat memberikan titah (perintah) dan daulat (pengakuan) kepada siapa saja yang ingin ia berikan. Dalam pengangkatannya, sultan akan dikukuhkan dengan beberapa upacara dengan kris, tapak sirih atau simbol-simbol kerajaan.
Penggunaan warna juga penting iaitu warna kuning menjadi warna rasmi negara dan sultan. Penggunaan payung putih dikhaskan untuk sultan dan payung kuning untuk anak raja. Malah barang perhiasan lain dan perahu baginda turut berwarna kuning.
Seorang sultan pun memiliki simbol dalam dirinya yang membedakannya dengan masyarakat lain atau dengan penguasa lain. Simbol tersebut dapat dilihat dari pengguaan pakaian dan warna yang menjadi ciri, seperti warna hijau atau kuning yang semua itu tidak boleh ditiru oleh rakyat karena hal tersebut hanya boleh dilakukan oleh sultan dan keluarganya. Sultan dan keluarganya pun memiliki wewenang dalam penggunaan emas dan hanya raja yang dapat menggunakan emas atau memberikan emas kepada siapapun.
Dalam pemerintahan seorang sultan berhak membentuk undang-undangan (konun) yang mengatur kehidupan bernegara atau sultan dapat menunjuk seorang Perdana Menteri yang bertugas menjalankan pemerintahan atas nama sultan. Dalam kehidupan beragama sultan memastikan penerapan syariat Islam berjalan dalam kehidupan sosial masyarakat dan memutuskan perkara keagamaan yang tidak dapat diselesaikan. Terkadang sultan juga berposisi sebagai seorang hakim karena kekuasaannya absolut.