Ketidakpastian pada Abad Kegelapan sedikit demi sedikit-tahap menghilang. Stabilitas dan kemakmuran terasa balik ke Eropa. Sistem feodal memberi otoritas pada penguasa-penguasa abad Pertengahan. Didirikan beberapa kerajaan bertenaga. Rakyat menemukan kepercayaan & optimisme baru. Budaya dan agama berkembang. Di seluruh Eropa jumlah penduduk meningkat, perdagangan bertambah & kota-kota meluas dengan cepat, akan tetapi kadang-kadang Eropa juga mengalami bencana dahsyat. Pada akhir Abad Pertengahan sistem pemerintahan sedikit demi sedikit-termin berubah.
Pada Abad Pertengahan raja-raja menerapkan pola pemerintahan feodal: mereka berkuasa berkat pemberian tanah kepada bangsawan-bangsawan yg memiliki hubungan dengan mereka. Pemberian ini mengikat bangsawan dengan raja: kesetiaan absolut dalam raja dan kepercayaan . Bangsawan harus bersumpah setia pada raja. Mereka wajib ikut berperang jika mereka diharapkan. Sumpah ini diklaim kode kekesatriaan. Tahta raja-raja disucikan & diresmikan oleh pejabat-pejabat agama. Dan persetujuan hukum hampir sama sekali tidak herbi realitas kekuasaan politik.
Setelah abad 13 M penguasa-penguasa ditantang oleh kongsi-kongsi bangsawan (parlemen pertama) dan penduduk-penduduk kota yg menuntut perizinan dan hak-hak istimewa menjadi pengganti pajak yang wajib dibayar. Apalagi biaya peperangan buat mempertahankan perbatasan-perbatasan memaksa penguasa memerhatikan rakyatnya. Periode ini dianggap dengan periode pendirian negara dan periode pembangunan pusat birokrasi. Para penguasa sibuk menentukan perbatasan-perbatasan daerah kekuasaannya.
Sering para penguasa sibuk memenuhi kantong sendiri. Mereka terpaksa harus selalu bernego dengan ?Parlemen bangsawan dan penduduk kota?, yg mengusut neraca keuangan mereka. Sengketa antara dua pihak ini dapat membuat sang raja turun tahta.
Di tengah kegelisahan-kegelisahan ini munculah konsep identitas nasional atas persamaan bahasa, bukan atas persamaan ras atau suku. Perbatasan-perbatasan wilayah antara negara mulai digambar di atas peta, yang masih bertahan sampai sekarang.
Kegiatan-aktivitas dalam bidang ekonomi sangat luas & kuat: rute perdagangan dibuka, kekayaan yang asal dari output-hasil pertanian dan pendirian kota-kota perdagangan meningkat. Contohnya: gading walrus, kulitkulit & bulu binatang dari kutub utara sangat laris & mahal. Kota-kota perdagangan ekspor mulai didirikan dekat Samudra Atlantik dan Laut Utara.
Populasi Eropa Barat diperkirakan mencapai 30 juta jiwa pada tahun 1000 M dan dalam 1150 M semakin tinggi 40%. Kepadatan penduduk terutama terjadi di wilayah yang kini diklaim Perancis, German & Inggris. Peningkatan ini ditimbulkan oleh:
1. Pelanggaran perbatasan hutan & penebangan hutan sang para petani buat memperluas areal perkebunan.
Dua. Migrasi ke wilayah yang belum dihuni, ke daerah penggunungan yg ladang-ladang baru masih bisa digarap sehabis pembabatan hutan & semak-semak.
3. Perkembangan berkala sang bangsawan-bangsawan, biara-biara, penguasa-penguasa agama dan penasihat-penasihat kaya menggunakan tujuan memperkaya dirinya.
Surplus output panen mendorong pendirian & pertumbuhan kota-kota & pasar-pasar. Di Italia perdagangan seberang bahari meluas, didorong sang perang-perang Suci. Sungai-sungai akbar & panjang, Rhine, Seine & Danube menjadi jalan penghubung antara kota-kota. Kota Kologne menjadi pusat perkembangan seni, arsitektur dan ekonomi.
Kristen-Katolik, terutama paus dan para uskupnya juga berperan dalam proses mencari & merebut kekuasaan. Semakin usang, kekuasaan politik paus semakin besar . Pada tahun 1208 M, paus mendapat hak & otoritas memilih calon kaisar, membenarkan apakah seorang kaisar layak dinobatkan atau tidak.
Pada tahun 1096 M Paus Urban II memerintahkan seluruh umat & raja-raja Kristen Katolik menyelamatkan Tanah Suci dari penjajahan kaum Islam. Tanah Suci merupakan wilayah Palestina, terutama Kota Yerusalem, menjadi wilayah kelahiran Yesus Kristus. Sejak abad 2 M ziarah (pilgrimage) ke Palestina sudah dilakukan.
Terjadi tiga kali Perang Suci. Pada tahun 1099 M Perang Suci pertama terjadi, ribuan prajurit dan puluhan raja-raja berangkat ke medan perang yang jaraknya 3500 km dari kerajaan mereka. Terjadi tiga kali Perang Suci. Pada tahun 1099 M Perang Suci pertama terjadi, ribuan prajurit dan puluhan raja-raja berangkat ke medan perang yang jaraknya 3500 km dari kerajaan mereka.Perang Suci adalah kesempatan untuk menunjukan semangat kepada agama, dan peluang mendapat kekayaan dan wibawa. Apalagi ada imingiming langsung naik surga jika meninggal dalam perang. Pertempuran di Palestina melawan tentara Islam amat dahsyat.Sumber: Sekilas Sejarah Dunia Oleh Tim Program BSB (Belajar Sambil Bermain)