Kaisar Nero Claudius Caesar Augustus Germanicus, lahir pada 15 Desember 37 adalah kaisar terakhir dari Dinasti Julio-Claudian, dinasti ini memiliki reputasi tidak baik lantaran sudah melahirkan beberapa kaisar gila yang berbuat kejam. Dia lahir sebagai putra Domitius dan Agrippina, lalu diadopsi sang saudara kakeknya, Kaisar Claudius, sebagai pewaris takhta. Ibunya, Agrippina, jua dikenal menjadi sosok yg kejam, dan berkomplot buat membunuh Claudius agar Nero bisa menjadi kaisar. Masa mini Nero dekat menggunakan ayah dan kakeknya yang jua dikenal brutal, bahkan telah acapkali menonton permasalahan gladiator semenjak anak-anak. Dia didik sang filusuf terkemuka Seneca. Ibunya menikahi Claudius dan berusaha mengganti para pengawal Praetorian menggunakan orang dekat yang dipercaya lebih setia. Semula anak kandung Claudius, Britannicus merupakan pewaris takhta yang sah, namun Agrippina berhasil membujuk Claudius agar mengakibatkan Nero sebagai pewaris. Nero sangatlah menyukai seni, olahraga, & sastra, dia piawai pada bermusik, berpuisi dan balap kereta kuda.
Nero naik takhta pada usia 16 tahun, selesainya Claudius dibunuh sang istrinya, Agrippina yang adalah ibunda Nero. Awal masa kekuasaan Nero ditentukan oleh kendali berdasarkan Agrippina, poly pembunuhan politik yang dilakukan sang Agrippina, dia bermaksud menguasai Roma melalui anaknya yang masih belum dewasa. Pemerintahan Nero dipenuhi oleh kebijakan-kebijakan nir kompeten & menghamburkan uang, beliau berusaha menghapuskan pajak tetapi gagal, serta mendanai banyak sekali pembangunan monumen yg tidak terlalu berguna, hal ini disukai masyarakat jelata yg tidak ingin dibebani pajak, & menerima laba menurut hura-hura Nero yg suka menggelar pesta bagi warga . Pada 59M, Nero bersitegang dengan ibunya karena kedapatan menduakan dengan Poppaea, sedangkan Agrippina menyukai istri absah Nero, Octavia. Perselisihan ini menyebabkan Agrippina dibunuh sang Nero. Setelah membunuh ibunya, Nero menjadi penguasa tunggal pada Roma. Pembunuhan ini membuat Nero menjadi gila & mulai melakukan poly hal aneh & kejam. Dia membunuh istrinya, Octavia & mengasingkan gurunya, Seneca, kemudian menikahi Poppaea, tetapi membunuhnya pula, lalu menemukan cinta sejati dalam Pythagoras, seorang budak lelaki yang dibebaskan.
Nero dianggap bertanggung jawab atas Kebakaran Besar Roma tahun 64M, dimana ia membenci arsitektur Roma yang antik & berniat membentuk kota Roma yang baru, menggunakan tempat tinggal eksklusif berdasarkan emas dan patung Nero raksasa pada tengah kota. Untuk mengalihkan tuduhan, dia menyalahkan kaum Kristen menjadi biang keladi pembakaran Roma, kaum Kristen ditindas & dibunuh dengan kejam. Konon ia bernyanyi & bermain Harpa sambil menyaksikan Roma dilahap api, tetapi klaim ini sukar dibuktikan. Pembakaran ini memunculkan paham pemikiran bahwa untuk melakukan pembaharuan sebagai lebih baik, kita wajib memusnahkan & mengorbankan benda atau tradisi usang. Untuk menciptakan balik Roma dengan arsitektur yg lebih terkini, dia menurunkan nilai mata uang & menarik pajak akbar berdasarkan provinsi lain. Nero pula memperlihatkan sisi baik dirinya seperti mendesain bangunan agar dibuat menurut batu bata dan membuka istana buat para pengungsi & menaruh donasi kuliner & pakaian bagi korban kebakaran, dan terlibat dalam evakuasi & pencarian korban, meskipun kita tidak sanggup memahami niscaya apakah ini hal yang ikhlas atau hanya pencitraan.
Pada akhir masa kekuasaanya, banyak perwira yg berkonspirasi ingin membunuh Nero, membubarkan kekaisaran, dan mengembalikan republik. Gubernur Galia (Perancis), Vindex memberontak, didukung sang Gubernur Hispania (Spanyol), Galba. Nero memerintahkan Verginius, gubernur Germania (Jerman) buat menumpas pemberontakan. Verginius mengalahkan Vindex, namun legion Jerman & gubernur Hispania mendesak supaya Verginius melawan Nero. Nero kabur dari Roma, mempertimbangkan pilihan buat menyerah, mundur, atau mengasingkan diri. Ia pula mencoba bunuh diri menggunakan menantang gladiator & menceburkan diri ke sungai Tiber, namun gagal. Senat tetapkan buat mencopot Nero & menangkapnya, tetapi ingin mengampuni nyawanya karena Nero adalah keturunan Caesar dan Augustus yg terakhir. Namun Nero nir mengetahui ini & menganggap dirinya akan dipermalukan & disiksa hingga mati, sehingga saat pasukan tiba untuk menangkapnya, Nero memilih menyuruh pengawalnya buat membunuh dirinya, waktu pasukan senat datang, dia telah mengalami pendarahan hebat. Kata-istilah terakhir Nero pada komandan pasukan merupakan, ?Sudah terlambat, inilah kesetiaan!? Ada juga yang menyebut bahwa istilah terakhir Nero merupakan ?Dengan kematianku global kehilangan artis terbaiknya.?
Kematian Nero dalam 6 Juni 68M disambut gembira oleh orang kaya dan pejabat, namun disambut menggunakan kemarahan sang masyarakat kelas bawah, orang miskin, dan budak, yg menerima donasi berdasarkan Nero serta merasa bahwa oleh Kaisar berjasa dengan menggelar aneka macam pesta, teater, & perseteruan gladiator bagi rakyat biasa. Beberapa sejarawan beropini bahwa rakyat jelata lebih suka dipimpin sang Kaisar Gila daripada dipimpin sang pejabat yang korup, hal ini kelak dibuktikan sang Kaisar Ivan IV menurut Rusia, yg jua berawal menjadi penguasa yg baik, tetapi berubah sebagai kejam dan brutal selesainya membunuh anaknya, ia jua disukai warga , sehingga dia sering dianggap sebagai Nero Rusia. Tetapi kisanya akan dibahas esok hari.
~Lorraine
Bourbon