Kekuasaan Mongolia di wilayah Barat sampai ke Laut Hitam, termasuk wilayah Timur Iran. Dari Ayahnya, Hulagu mewarisi Kekaisaran Mongolia bagian Barat. Pada tahun 654 Hijriah, Hulagu memimpin pasukan perang yang mengerikan untuk menyerang Baghdad. Dalam perjalanan ke kota itu, dia berhasil meruntuhkan seluruh benteng dan menjatuhkan seluruh kerajaan, khususnya benteng Ismailiyah yang kuat itu. Dia kemudian bergerak menuju Baghdad dan memasukinya pada tahun 656 Hijriah, lalu membunuh Khalifah Abbasiyah, seluruh anggota keluarganya, dan para penduduk. Dia juga merampok seluruh isi kota itu. Di Baghdad terdapat banyak perpustakaan besar yang nasibnya mengenaskan: seluruh isinya disobek-sobek, dibakar, atau dilemparkan ke Sungai Tigris.
Dari Irak, Hulago bergerak menuju Suriah, lalu menghancurkan kota-kota besar di sana, membantai penduduknya, dan merampok kerajaannya. Bangsa Mongolia akhirnya bertemu penduduk Mesir yang bersiap menghentikan gerakan mereka. Kedua pasukan perang bertemu di Ain Jalut, Palestina. Di sini, pasukan Mongolia kalah telak. Inilah pukulan pertama untuk menghentikan penyerangan Mongolia ke wilayah Islam.
Setelah kalah secara mengenaskan di Ain Jalut, bangsa Mongol mundur. Mereka tinggal di Iran dan Irak. Hulago menggelari dirinya dengan gelar Il Khan, yang berarti pengikut raja. Dinasti yang didirikannya kelak dinamai dengan gelar tersebut, Dinasti Ilkhaniyah.
Inilah urutan Raja Dinasti Il Khan
1. Hulago (654--663 Hijriah)
2. Abaga (663--680 Hijriah)
3. Ahmad Tagudar bin Hulagu, semasa kecil dibaptis sebagai Nasrani. Namun, ketika menjadi raja, dia menganggap bahwa yang paling tepat adalah masuk Islam dan menamakan dirinya Ahmad (680--683 Hijriah)
4. Argun bin Abaga (683--690 Hijriah)
5. Gaygathu bin Abaga (690--694 Hijriah)
6. Baydu bin Abaga (694--694 Hijriah)
7. Ghazan bin Mahmud bin Argun, dia memperlihatkan keislamannya dan mayoritas bangsa Mongol ikut masuk Islam (694--703 Hijriah)
8. Uljaitu bin Argun, dibaptis sebagai Nasrani, kemudian memeluk Islam (703--716 Hijriah)
9. Abu Said Bahadir bin Uljaitu (716--736 Hijriah)
Setelah itu, kekaisaran Mongolia dilanda perebutan kekuasaan antara anak cucu Hulago, sampai akhirnya runtuh pada tahun 744 Hijriah. Sementara itu, Kerajaan Mongolia masih tetap berdiri setelah itu di provinsi lain, misalnya India, sampai periode akhir 1275 Hijriah/ 1858 Masehi.
Kerajaan Mongolia dipimpin sembilan belas raja. Yang paling masyhur ada enam orang: Babur, Akbar, Hamayun, Jahangir, Shah Jihan, Aurangzeb. Mereka dikenal sebagai Mongolia India yang agung. Sultan terakhir Mongolia India adalah Bahadirsyah II, yang kemudian diturunkan oleh Inggris. Termasuk hal penting untuk ditulis, sultansultan Mongolia India memiliki perhatian khusus terhadap kesenian, sastra, serta pembangunan isik. Sebagian bangunan dinasti tersebut masih ada sampai sekarang. Misalnya, Taj Mahal yang dibangun Shah Jihan untuk istrinya, Mumtaz Mahal, dan Benteng Lal atau Benteng Hamra'.