Louis Francis Albert Victor Nicholas Mountbatten, atau yang sering dipanggil Lord Mountbatten, adalah seorang anggota dari keluarga Kerajaan Inggris yang pernah menjabat sebagai First Sea Lord di Royal Navy, Viceroy of India dan Gubernur Jenderal India.
Lord Mountbatten pula merupakan paman dari Pangeran Philip & sepupu Ratu Elizabeth II. Selama Perang Dunia II, ia bertindak sebagai Panglima Komando Asia Tenggara (1943-1946). Ia adalah Raja Muda India terakhir sekaligus Gubernur Jenderal India yang pertama. Pada tahun 1950, India berdiri sebagai republik yang merdeka. Berbagai posisi penting dijabat Lord Mountbatten selesainya penugasannya pada India baik pada Britania Raya maupun pada tingkat internasional.
Mountbatten lahir di Inggris pada tanggal 25 Juni 1900 menggunakan nama orisinil Louis of Battenberg. Ia merupakan anak ke 2 berdasarkan perkawinan antara Pangeran Louis Alexander of Battenberg & Putri Victoria of Gesse and by Rhine. Lord Mountbatten memiliki interaksi menggunakan keluarga Kerajaan Inggris melalui neneknya, Putri Alice & buyut perempuannya, Ratu Victoria.
Lord Mountbatten dididik di rumahnya antara 1903-1913 & melanjutkan pendidikannya di Lockers Park School pada Hartfodshire dalam tahun 1913 & sehabis itu di Royal Naval College di Osborne pada 1915.
Peran dalam Perang Dunia I & Interwar atau Interbellum
Setelah lulus dari Royal Naval College, ia ditugaskan di Battle Cruiser HMS Lion sebagai seorang Midshipman pada Juli 1916 lalu dipindahkan ke HMS Ratu Elizabeth pada akhir Perang Dunia I. Pada Oktober 1918, Lord Mountbatten ditunjuk sebagai Perwira Eksekutif di HMS P.31 dan dipromosikan menjadi sub-letnan pada 1919. Ia menikah dengan Edwina Ashley, anak dari Wilfred Ashley, 1st Baron Mount Temple.
HMS Lion
Ia menetapkan buat melanjutkan pendidikannya di Christ's College, Cambridge, dimana ia mengusut Literatur Inggris. Kemudian, ketertarikannya pada perkembangan teknologi, mendorong Lord Mountbatten buat bergabung dengan Portsmouth Signals School pada tahun 1924 dan menilik elektronika di Royal Naval College, Greenwich. Dikarenakan latar belakang pendidikan elektronik acapkali ditugaskan ke posisi yang menangani komunikasi melalui wireless(radio) pada wilayah Mediterania.
Lord Mountbatten ditunjuk buat mengkomando 2 destroyer antara 1934-1936, HMS Daring & HMS Wishart. Setelah dipromosikan sebagai kapten(setara menggunakan pangkat kolonel) dalam pertengahan 1936, beliau diberikan komando atas destroyer HMS Kelly dua tahun kemudian.
Peranan pada Awal Perang Dunia II
Lord Louis Mountbatten tiba pada Ceylon pada bulan April tahun 1944. Foto: Getty Images
Pada awal Perang Dunia II, Lord Mountbatten merogoh komando 5th Destroyer Flotilla dari HMS Kelly. Ia membawa pulang Edward VIII, Duke of Windsor, berdasarkan Perancis pada akhir 1939 dan mengevakuasi pasukan Sekutu menurut Norwegia pada pertengahan 1940. Pada Mei 1940, HMS Kelly ditorpedo oleh Jerman dan komando Mountbatten dipindah ke destroyer HMS Javelin.
Di Pertempuran Kreta pada tahun 1941, HMS Kelly ditenggelamkan sang pembom Jerman dan ia dipindahkan ke aircraft carrier HMS Illustrious dalam Agustus 1941 saat kapal tadi sedang diperbaiki pada Virginia. Pada periode pemugaran HMS Illustrious, Lord Mountbatten sempat mengunjungi Pearl Harbor melalui udara & menganggap bahwa pelabuhan tadi kurang siap terhadap ancaman udara.
Sebagai Chief of Combined Operations
Pada Oktober pada tahun yang sama, Lord Mountbatten dipromosikan ke pangkat Komodor atau Laksamana Satu, serta diangkat sebagai Chief of Combined Operations, badan kooperasi antar Sekutu.
Pertama, beliau merencanakan Serangan terhadap St. Nazaire, sebuah serangan cepat yang berhasil Mengganggu pelabuhan besar St. Nazaire. Keberhasilan serangan ini menciptakan AL Jerman kehilangan satu-satunya pelabuhan yang bisa menampung U-boat pada Perancis selatan & diperkirakan meningkatkan kecepatan Pendaratan Normandia sebanyak beberapa bulan.
Mountbatten juga merencanakan Serangan Dieppe, yang berubah sebagai suatu bencana lantaran dukungan darat, udara dan bahari yang kurang dan mengakibatkan ribuan tentara terluka, terbunuh atau ditawan, sebagian besar dari mereka prajurit Kanada.
Walaupun begitu, kegagalan ini akan dipelajari dan diaplikasikan bagi Pendaratan Normandia dalam bentuk dukungan udara & bahari yg ditingkatkan secara besar & penggunaan tank berjenis Hobart's Funnies yang meningkatkan kecepatan pergerakan pasukan darat pada pantai menggunakan meledakkan ranjau & sebagainya.
Sebagai Komandan SEAC
Lord Mountbatten ditunjuk Churchill sebagai Komandan Sekutu Tertinggi di Asia Tenggara atau South East Asia Command(SEAC) di tahun 1943 dan dipromosikan secara sementara ke pangkat Laksamana.
Selama kepemimpinan Mountbatten pada Asia Tenggara, pasukan Sekutu berhasil merebut kembali Burma dari tangan Jepang sang Jenderal William Slim. Mountbatten pula mendapat penyerahan Jepang berdasarkan Jenderal Itagaki Seishiro di bulan September 1945. Setelah SEAC dibubarkan, ia diturunkan balik ke pangkat Laksamana Muda.
Kemerdekaan India dan Pakistan
Jawaharlal Nehru, Lord Ismay, Lord Louis Mountbatten, Muhammad Ali Jinnah. Foto: BBC
Berbekal pengalaman menjadi Komandan SEAC yang berkantor pada India, PM Inggris, Clement Attlee, menunjuk Lord Mountbatten sebagai Viceroy of India pada Februari 1947. Ia diberi tugas buat memperlancar bisnis kemerdekaan India, menggunakan batas ketika 1948. Ia diberi instruksi yg menekankan dalam persatuan India namun memberikannya otoritas buat menyesuaikan diri dengan situasi yang ada.
Setelah Lord Mountbatten hingga pada India, ia menyimpulkan bahwa situasinya terlalu rumit & rawan jika kemerdekaan India tidak dicapai sesegera mungkin. Sebagian besar penasehatnya menentukan sebuah anugerah kedaulatan secara perlahan, namun menurutnya menunggu hingga 1948 akan membawa India pada perang saudara.
Mountbatten menyukai pemimpin kongres Jawaharlal Nehru lantaran pandangannya yang liberal & Mahatma Gandhi yg mendukung persatuan India, tetapi dia paham bahwa Muhammed Ali Jinnah adalah pihak yang paling menentukan apakah India akan bersatu atau nir. Jinnah tak ingin India bersatu & mendukung dibangunnya sebuah negara yg terpisah, Pakistan. Ketidakmampuan Jinnah buat berkompromisasi dan pula dihadapkan menggunakan batas ketika 1948, sebagian besar pimpinan India menentukan untuk memisahkan India.
Sebuah komite yang diketuai oleh Sir Cyril Radcliffe diberi tugas buat memisahkan India, dengan India menggunakan secara umum dikuasai Hindu dan Pakistan serta Pakistan Timur menggunakan dominan Muslim. Pemisahan ini menyebabkan perpindahan massal orang Muslim ke daerah Pakistan & orang Hindu ke India.
Ketika India & Pakistan menerima kemerdekaan mereka dalam tengah malam pada tanggal 14-15 Agustus 1947, Mountbatten permanen berada pada India menjadi Gubernur Jenderal India yg pertama sampai Juni 1948.
Keputusan Lord Mountbatten buat memisahkan India secepat mungkin dipenuhi menggunakan pro kontra. Di satu sisi, pencapaian kemerdekaan kedua negara tersebut menggunakan cepat ditinjau baik. Akan namun, dikarenakan cepatnya pemisahan ini, perpindahan massal orang Muslim & Hindu mengakibatkan banyak korban jiwa dan banyak orang mengkritik aksi tadi sebagai hal yang ceroboh & berbahaya, walaupun kekhawatiran Mountbatten atas sebuah perang sipil itu lumrah & mungkin terjadi.
Karir sehabis India
Setelah selesai menjabat menjadi Gubernur-Jenderal, Lord Mountbatten kembali bertugas di Laut Mediterania menjadi komandan 1st Cruiser Squadron. Ia pun dinaikkan pangkatnya menjadi Laksamana Madya dalam Juni 1949.
Ditahun berikutnya, ia menjabat sebagai Fourth Sea Lord lalu di 1952 sebagai Komandan Tertinggi NATO di Mediterania. Posisi ini diikuti dengan kenaikannya ke pangkat Laksamana pada 1953 serta penunjukannya sebagai First Sea Lord pada 1955-1959. Akhirnya, ia pun dinaikkan pangkatnya untuk terakhir kalinya di tahun 1956 sebagai Laksamana Besar atau Admiral of the Fleet.
Selama beliau menjabat sebagai First Sea Lord, kekhawatiran utamanya adalah cara mempertahankan jalur pengiriman barang & perdagangan Inggris apabila Inggris diserang sang bom nuklir. Setelah mendalami mengenaj persenjataan nuklir, beliau paham akan potensi nuklir apabila berbasis dalam sebuah armada kapal selam, namun tidak menyukai prospek kehancuran total yang dapat terjadi selesainya sebuah ledakan nuklir.
Kemudian, pada 1965, dia sebagai Gubernur Isle of Wight. Selain itu, dia juga menjabat menjadi presiden United World Colleges(UWC) dalam masa 1967-1978. Di bawah pimpinannya, UWC of South East Asia dibentuk di Singapura dan UWC of Pacific dibuat pada British Columbia pada 1970-an. Setelah 1978, dia melepaskan posisinya menjadi presiden UWC.
Meninggal: 27 Agustus 1979
Mountbatten memang sering berlibur di rumah musim panasnya di Irlandia. Meski telah diperingati oleh polisi Irlandia, pada 27 Agustus 1979, Mountbatten dan keluarganya pergi memancing di kapalnya, Shadow V. Pada malam sebelumnya, seorang anggota Provisional Irish Republican Army (IRA) atau Pasukan Provisional Revolusioner Irlandia, bernama Thomas McMahon yang menaruh sebuah bom yang dikendalikan dari jarak jauh di kapal itu dan keesokan harinya, setelah Mountbatten dan keluarganya baru berangkat, bom tersebut meledak.
Ledakan tersebut membunuh Mountbatten, kedua cucunya & melukai anaknya yg tertua, Patricia, & suaminya dan ibu berdasarkan menantunya, Doreen, dan satu orang kru pada kapal tersebut. Mountbatten, yg kakinya terkoyak dampak ledakan tersebut, ditarik keluar berdasarkan air oleh nelayan pada sekitarnya, namun mangkat sebelum bisa ditolong. Kedua cucunya meninggal seketika & Doreen mangkat keesokan harinya dampak luka-luka.
Thomas sendiri ditangkap 2 jam sebelum bom tadi diledakkan atas dugaan pencurian mobil dan dijatuhi sanksi seumur hayati, namun dia dibebaskan dalam tahun 1998 sebagai bagian dari Perjanjian Jumat Agung dalam awal 1998.
Pembunuhan Mountbatten ini tak berdasar, sebab ironisnya, setelah sebuah investigasi dilakukan terhadap surat-suratnya, ditemukan bahwa Mountbatten secara rahasia bersimpati dengan persatuan Irlandia.
Lord Mountbatten dikuburkan pada lima September 1979, dengan upacara yg berlangsung pada Westminster Abbey &, sinkron menggunakan keinginannya, dikuburkan di Romsey Abbey.
First Published by Historypedia
0 comments:
Post a Comment