José Rizal merupakan pahlawan negeri Filipina yang luar biasa. Bukan hanya berjasa bagi tanah airnya, namun ia juga membawa pencerahan bagi bangsa. Pria serba bisa ini menjadi tokoh sentral dalam pergerakan kebangsaan Filipina. Meskipun akhirnya ia ditangkap dan dieksekusi dalam usia yang cukup muda yakni 35 tahun pada tahun 1896.
Masa Muda
Foto masa kecil.Image Source
José Rizal lahir pada 19 Juni 1861 di kota Calamba, Filipina. Ia terlahir dengan nama José Protasio Rizal Mercado y Alonso Realonda. Dirinya dikenal sebagai pribadi cerdas serta mahir menguasai berbagai bahasa. Ia melanjutkan pendidikan kedokteran di Manila dan Spanyol.
Semasa menimba ilmu di Spanyol, ia vocal menyuarakan kemerdekaan Filipina. Buku karya nya yang berjudul Noli Me Tangere (jangan sentuh aku) menjadi symbol penggambaran penjajahan negerinya oleh Spanyol. Buku ini dilarang di Filipina meskipun tetap beredar secara illegal. Kepulangannya dari Spanyol menjadi awal dirinya selalu diincar oleh pemerintah kolonial Spanyol karena buku tersebut yang dianggap terlalu vocal.
Tidak diterima di negeri sendiri, Rizal kembali ke Eropa untuk menulis dan menyuarakan kemerdekaan Filipina di sana. Ia kembali menulis novel kedua yang berjudul El Filibusterismo (era keserakahan) tahun 1891. Selain itu ia merupakan salah satu kontibutor Koran La Solidaridad yang menyuarakan kemerdekaan Filipina terhadap pemerintah Spanyol.
Pulang ke Filipina dan Eksekusi Mati
Melayani masyarakat.Image Source
Ia merasa bahwa sudah cukup untuk menyuarakan kemerdekaan dari luar dan harus memotori pergerakan dalam negeri. Ia kembali ke Filipina tahun 1892 lalu membentuk Liga Filipina. Liga Filipina adalah pergerakan nonkekerasan untuk kemerdekaan Filipina.
Organisasi ini mengantarkan dirinya diasingkan di wilayah sekitar Mindanao. Pengasingan tersebut berlangsung empat tahun lamanya. Selama itu pula ia mengabdikan dirinya dalam pelayanan kesehatan masyarakat sekitar dan membuka sekolah kesehatan
Eksekusi Mati.Image Source
Tahun 1895 Rizal meminta izin mengunjungi Kuba sebagai dokter militer. Izin tersebut diterima namun setahun kemudian tepatnya pada Agustus 1896 sebuah revolusi yang dimotori organisasi Katipunan yang beraliran nasionalis pimpinan Andres Bonifacio terjadi. Meskipun tidak terbukti dirinya terlibat dalam revolusi tersebut, ia tetap dijebloskan dalam tahanan.
Sidang yang dilaksanakan menetapkan Rizal bersalah dan dijatuhi hukuman mati dengan cara ditembak. Eksekusi mati ini digelar secara terbuka di Manila tanggal 30 Desember tahun 1896. Saat itu ia masih muda, masih berumur 35 tahun.
Kematian Rizal menjadi pemicu pergerakan Filipina menuju kemerdekaan. Pendudukan Spanyol di Filipina akhirnya usai pada 1898 meskipun Filipina sebenarnya baru benar-benar merdeka pascaperang dunia II .
0 comments:
Post a Comment