http://kesehatan.kontan.co.id/news/6-makanan-dan-minuman-yang-bisa-merusak-kesehatan-ginjal
Cari cara mengatasi bibir kering?
Home » » Cari cara mengatasi bibir kering? Pakai pelembab bibir dari bahan alami ini, yuk
pengalaman Memutihkan Ketiak Dengan jeruk nipis
Tips 3 Menit Putihkan Ketiak dan Selangkangan
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Thursday, May 6, 2021
6 Makanan dan minuman yang bisa merusak kesehatan ginjal
Kompres es batu bisa meredakan nyeri asam urat dengan cepat
http://kesehatan.kontan.co.id/news/kompres-es-batu-bisa-meredakan-nyeri-asam-urat-dengan-cepat
Ini waktu tepat vaksin Covid-19 pasca sembuh dari infeksi virus corona?
Jika terjadi hyperglikimia, ini cara menurunkan kadar gula dalam darah yang melonjak
Jangan terlambat deteksi diabetes, ini tanda-tanda gula darah naik
http://kesehatan.kontan.co.id/news/jangan-terlambat-deteksi-diabetes-ini-tanda-tanda-gula-darah-naik
Media dan Jenis-Jenis Sosialisasi
Jenis Sosialisasi
- Sosialisasi Primer: Terjadi pada usia 1-5 tahun dan merupakan proses sosialisasi di lingkungan keluarga, dalam tahap ini peran orang-orang terdekat sangat penting dan akan menjadi ciri mendasar kepribadian anak setelah dewasa
- Sosialisasi Sekunder: Kelanjutan dari proses sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok atau masyarakat. Dalam proses sosialisasi ini yang berperan adalah orang lain seperti teman sebaya dan teman sepermainan.
Media Sosialisasi
Yang dimaksud media sosialisasi merupakan dari mana pengenalan tadi dihasilkan.
- Keluarga - Peran agen sosialisasi dalam keluarga pada tahap awal sangat besar karena anak sepenuhnya berada dalam lingkungan keluarganya terutama orang tuanya sendiri, sehingga ia dapat membedakan dirinya (mengenal dirinya) dengan orang lain.
- Sekolah - Sekolah memberikan pengetahuan dan keteram- pilan yang dibutuhkan siswa serta membentuk ke- pribadian agar sesuai dengan nilai dan norma yang ada dalam masyarakat.
- Teman Bermain- Dialami anak setelah ia mampu bepergian keluar rumah dan puncaknya adalah pada saat remaja. Anak dapat mempelajari peranan orang-orang yang kedudukannya sederajat.
- Media Massa - Besarnya pengaruhsangat tergantungpada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan. Media massa dapat dipergunakan untuk mempengaruhi bahkan mengubah pendapat umum, maupun kelompok yang lambat laun nilai-nilai dan norma-norma yang diserap menjadi bagian dari kepribadian.
Proses pengenalan apabila berlangsung dengan baik maka akan baik juga kepribadian seorang, begitu juga kebalikannya. Kepribadian seorang jua ditentukan nilai & norma sosial kebudayaan yg berlaku di lingkungan sekitar.
Faktor-faktor Pembentukan Kepribadian
- Faktor Biologis - Warisan biologis seseorang bersifat unik. Artinya tidak seorang pun yang mempunyai karakteristik fisik yang sama bahkan anak kembar sekali pun dan hal lain yang mempengaruhi kepribadian seseorang adalah kematangan biologis.
- Faktor Lingkungan Alam - Adanya perbedaan iklim, topografi dan SDA menyebabkan manusia harus menyesuaikan diri terhadap alam dan akhirnya mempengaruhi kepribadian orangtersebut.
- Faktor Lingkungan Sosial - Lingkungan sosial seperti keluarga, sekolah, tempat kerja, dan masyarakat luas juga dapat mempengaruhi kepribadian. Hal ini disebabkan setiap kelompok mempunyai nilai dan normayang disosialisasikan olehanggotanya.
- Faktor Lingkungan Budaya - Perbedaan kebudayaan dalam setiap masyarakat dapat mempengaruhi kepribadian seseorang, misal kebudayaan masyarakat Asia tentu memperlihatkan corak kepribadian yang berbeda dengan kebudayaan masyarakat Eropa.
Peran Sosialisasi pada Pembentukan Kepribadian
Interaksi sosial adalah inti menurut seluruh kehidupan bermasyarakat, baik antarindividu maupun interaksi dengan grup akan melahirkan suatu proses yang dinamakan sosialisasi. Dalam bersosialisasi, dipelajari aneka macam nilai, kebiasaan, dan pola-pola konduite individu