Selama Krisis Misil Kuba, ketegangan sangat terasa pada antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Konflik yang terjadi selama 13 hari ini bermula berdasarkan pemasangan instalasi armada nuklir milik Soviet di Kuba yg hanya berjarak 90 mil berdasarkan wilayah Amerika. Ketakutan akan agresi nuklir oleh Soviet semakin memuncak pada konflik ini.
Permulaan Permasalahan
|
Foto Udara Instalasi Nuklir di Kuba. Foto:history.State.Gov |
Setelah menguasai Kuba tahun 1959, pemimpin revolusioner Kuba Fidel Castro mengadakan serangkaian kerjasama dengan Uni Soviet. Castro membuahkan Kuba sangat tergantung sang Soviet dalam bidang ekonomi dan militer. Saat itu juga dikenal menjadi era Perang Dingin yg adalah perseteruan bayangan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Salah satu seri Perang Dingin yang paling panas ini dimulai menggunakan penerbangan pesawat U-2 milik Amerika yg terbang pada langit Kuba dalam 14 Oktober 1962 & menemukan adanya instalasi rudal nuklir SS-4 milik Soviet. Kontan saja selesainya Presiden Kennedy diberi tahu liputan tersebut ia memberikan serangkaian ancaman kembali pada Uni Soviet.
Rudal Soviet, Ancaman Amerika
|
Sampul Majalah LIFE menggunakan Topik Insiden Teluk Babi. Foto:combatreform.Org |
Bagi pihak Amerika Serikat, instalasi nuklir Soviet di Kuba merupakan ancaman yang bisa mengebom sepanjang pantai timur Amerika sewaktu-waktu. Alasan pemimpin Soviet Nikita Khrushchev memasang instalasi tersebut adalah untuk menyeimbangkan peta kekuatan nuklir yang selama ini dikuasai Amerika, terlebih pihak blok barat telah memasang serangkaian instalasi nuklir di Eropa Barat dan Turki yang mengarah ke Soviet. Selain itu usaha penyerangan Teluk Babi di Kuba juga mengokohkan alasan Soviet menaruh nuklir agar Amerika tidak macam-macam kepada Kuba.
Ketegangan Amerika-Soviet
|
Siaran Langsung Presiden Kennedy. Foto:cnn.Com |
Instalasi nuklir yang sebagai ancaman Amerika ini mengancam adanya perang nuklir. Tantangan masalah ini adalah bagaimana menyelesaikannya dengan damai. Kennedy mengancam Kuba melepaskan instalasi nuklir tersebut menggunakan beberapa cara seperti blockade angkatan laut & mengisolasi Kuba menggunakan Uni Soviet. Pemerintah Amerika juga tidak segan-segan melakukan penyerangan ke Kuba jika instalasi nuklir tidak dipindahkan menurut sana pada siaran tv nasional pada 22 Oktober 1962.
Ketegangan pada Laut & Udara
|
Rencana Blokade Amerika di Kuba. Foto:nsarchive.Gwu.Edu |
Ada momen yg sangat mengkhawatirkan tepatnya pada 24 Oktober 1962 dimana terdapat kapal Soviet yang melintas di perbatasan Amerika-Kuba yang diblokade. Upaya Soviet menembus blockade tadi hampir saja menyebabkan perang kedua Negara, namun pihak Soviet mundur untuk menghindarinya.
Meskipun peristiwa pada perbatasan tersebut mampu mengurangi kemungkinan perang, namun mereka masih mempersoalkan instalasi nuklir di Kuba. Ketagangan tersebut semakin jelas saat pesawat pengintai Amerika ditembak pada daerah Kuba dalam 27 Oktober yang menyebabkan disiagakannya armada perang Amerika pada Florida untuk berperang.
Penyelesaian Krisis
|
Bertemu Bersama. Foto:allworldwars.Com |
Meskipun interaksi Negara tersebut mengalami zenit ketegangan, ke 2 pihak akhirnya menemukan langkah penyelesaian. Pada 26 Oktober pemimpin Soviet Khrushchev mengirim pesan pada Presiden Kennedy dimana beliau bersedia menonaktifkan instalasi nuklir dengan agunan bahwa Kuba nir diserang Amerika.
Esoknya, pihak Soviet pula meminta melepas instalasi nuklirnya di Kuba menggunakan agunan Amerika melepas miliknya di Turki.Secara resmi, Presiden Kennedy hanya mengabulkan permintaan pertama Soviet, namun nantinya instalasi nuklir di Turki pula dinonaktifkan Amerika dengan pemanggilan pulang staf instalasi nuklir di sana.
Pertama kali dipublikasikan dalam Bahasa Inggris oleh History.com)