Cari cara mengatasi bibir kering?
Home » » Cari cara mengatasi bibir kering? Pakai pelembab bibir dari bahan alami ini, yuk
pengalaman Memutihkan Ketiak Dengan jeruk nipis
Tips 3 Menit Putihkan Ketiak dan Selangkangan
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Thursday, April 1, 2021
Pramoedya Ananta Toer, Dari Penjara Zaman Belanda Hingga Penjara Orde Baru
Dapat kita katakana sebagai penulis yang sangat terkenal pada Indonesia. Pramoedya Ananta Toer atau yg biasa dikenal dengan sapaan Pram adalah seseorang penulis novel yg poly mencatat poly insiden sejarah bangsa Indonesia. Tulisan Pram dinilai mempunyai kekuatan khusus lantaran ia sendiri menjadi saksi sejarah berdasarkan poly karya yang dia tulis. Pram kerak kali masuk pencara lantaran tulisan-tulisannya yang dievaluasi menjadi aktivitas membangkang.
Pram pernah merasakan masuk penjara pada masa pemerintah kolonial Hindia Belanda dan Pemerintah Republik Indonesia yang pada saat itu tahun 1969 merupaka era kekuasaan Orde Baru. Pada masa Presiden Soeharto, Pram harus mendekam di kamm penjara di Pulau Buru selama 10 tahun. Selama di penjara Pram menulis empat novel yang banyak dikenal sebagai Tetralogi Pulau Buru. Pengalamannya saat di penjara di Pulau Buru didokumentasikan pada sebuah memoir berjudul Nyanyi Sunyi Seorang Bisu. Pram sering disandingkan dengan seorang penulis terkenal asal Rusia, Alexander Solzhenitsyn dan penulis pembangkang lain di seluruh dunia.
Kehidupan Pribadi
Pramoedya Ananta lahir di Blora, di Jawa Tengah, pada tanggal 6 Februari 1925, ketika Indonesia masih menjadi bagian koloni Belanda. Dia adalah salah satu dari sembilan anak. Ayah Pramoedya adalah seorang pendidik dan anggota dari kelompok pro-kemerdekaan yang disebut Budi Utomo. Dalam Nyanyi Sunyi Seorang Bisu, Pramoedya menggambarkan ayahnya sebagai "orang Jawa yang memiliki perasaan mistis yang dekat dengan kata-kata" dan menjelaskan bahwa nama Pramoedya berasal dari slogan revolusioner, "Yang Pertama di Medan," atau "Pertama di medan perang." Ayahnya adalah seorang aktivis kemerdekaan yang karismatik, "singa di mimbar," Pramoedya menulis, tapi ia juga menderita kecanduan judi. Pramoedya menempuh pendidikan pada Sekolah Kejuruan Radio di Surabaya, Pramoedya harus menghemat uang dengan bekerja dengan ibunya sebagai pedagang beras.
Pramoedya lulus dari sekolah dalam tahun 1941, waktu Perang Dunia II pecah. Pasukan angkatan laut Jepang dengan cepat mengalahkan adonan "ABCDdanquot; (Amerika, Inggris, Cina, Belanda) pasukan pada perairan Asia Tenggara & menduduki Indonesia.
Pramoedya, seperti banyak orang Indonesia lainnya, awalnya menyambut Jepang sebagai pembebas menurut penjajahan kolonial Belanda, dan ia bekerja sebagai juru ketik buat surat kabar Jepang di Jakarta selama pendudukan Jepang pada Indonesia buat tempat kerja liputan Jepang, Domei.
Dalam kekosongan kekuasaan yang diikuti Jepang menyerah pada tahun 1945, Indonesia, dipimpin oleh presiden pertama negara itu, Sukarno (poly orang Jawa Indonesia hanya memakai satu nama), menyatakan kemerdekaan. Belanda melancarkan perang empat tahun buat memulihkan koloninya, & Pramoedya berjuang untuk waktu dalam gerombolan gerilya. Ia mengikuti kelompok militer pada Jawa dan kerap ditempatkan pada Jakarta pada akhir perang kemerdekaan.
Dia kemudian pindah ke Jakarta dan menjadi editor jurnal pro-kemerdekaan. Kegiatannya tersebut membuat ia dipenjarakan oleh pemerintah Belanda antara musim panas 1947 dan akhir tahun 1949. Sementara ia di penjara, penjaga memberi Pramoedya salinan novel epik John Steinbeck, Of Mice and Men, yang digunakan Pramoedya sebagai untuk belajar bahasa Inggris.
Dia juga mulai memerangi keputusasaan kehidupan di penjara dengan menulis. Pram menyelesaikan novelnya pertama, Perburuan (The Fugitive, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada tahun 1990). Novel yang diterbitkan pada tahun 1950, itu menceritakan hari-hari terakhir pendudukan Jepang dari Indonesia dalam Perang Dunia II. Buku ini membuat Pramoedya mendapatkan pengakuan luas.
Pramoedya gemar mengatakan bahwa ia menjadi penulis karena dia tidak memiliki keterampilan berharga lainnya.. Dia juga menulis cerita pendek yang dikumpulkan menjadi beberapa buku; salah satu dari ini, Cerita dari Blora (1952), unggulan pengaturan dari daerah asalnya. Novel Korupsi (Tipikor, 1954), ditulis setelah Pramoedya menghabiskan satu tahun di Belanda pada program pertukaran budaya. Pada tahun 1956, Tidak lama kemudian ia pulang ke Indonesia dan menjadi anggota Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat) yang dikenal sebagai organisasi kebudayaan berhaluan kiri.
Pram sempat ke Beijing buat menghadiri hari kematian Lu Sung. Kembali ke Indonesia, dia lalu mulai menilik hal-hal yg berkaitan menggunakan orang-orang tionghoa pada Indonesia. Pram bahkan menjalin interaksi yang erat menggunakan para penulis atau sastrawan menurut Tiongkok, dan selama tahun 1950-an. Pram secara bertahap berpindah haluan politik menjadi seseorang menggunakan berideologi kiri sosialis yang banyak dari tulisannya berdasarkan akhir 1950-an yaitu esai nonfiksi menggunakan tema kritik sosial.
Di masa tersebut, Pram banyak menulis karya-karya sastra dan pula tulisan-tulisan yang mengkritik pemerintahan Indonesia tentang penyiksaan terhadap etnis Tionghoa pada Indonesia.
Kemudian pada tahun 1958, Pram didaulat sebagai pimpinan pusat Lekra (Lembaga Kesenian Jakarta) yang bernaung pada bawah Partai Komunis Indonesia.
Tetralogi Pulau Buru
Pada tahun 1979 Pramoedya dibebaskan dari penjara, sebagian sebagai akibat dari bantuan dari pemerintahan Presiden AS Jimmy Carter dan kemudian ditempatkan di bawah tahanan rumah di Jakarta. Meskipun tulisan-tulisannya sebagian besar dilarang, ia diizinkan untuk menulis, dan ia menulis cerita yang ia tulis di penjara menjadi sebuah rangkaian novel yang terdiri dari empat novel, yang dikenal sebagai Tetralogi Pulau Buru. Empat novel tersebut yaitu, Bumi Manusia (1991), Anak Semua Bangsa (1993), Jejak Langkah (1993), dan Rumah Kaca.
Buku-buku ini, terutama yang pertama, dipuji secara internasional sebagai karya dan diterjemahkan ke dalam 20 bahasa. Novel menelusuri mekanisme represi kolonial melalui cerita keluarga Belanda. Tokoh sentral, seorang bernama Minke didasarkan pada seorang jurnalis bernama Tito Adi Surya yang merupakan sosok jurnalis berpengaruh dalam nasionalisme Indonesia awal.
Meskipun Pram mendapat sambutan atas buku-bukunya, termasuk Tetralogi Pulau Buru. Buku tersebut tetap dilarang di Indonesia hingga tahun 1990-an. Ditanyakan oleh Michigan Hari mengapa buku Tetralogi Pulau Buru dilarang meskipun buku tersebut bercerita mengenai kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia, Pramoedya menjawab, "Yah, tampaknya Suharto diidentifikasi dengan target!" Memang, Pramoedya menjadi simbol internasional dari kebebasan kreatif, dan ia diberi penghargaan bergengsi Freedom-to-Write Award oleh organisasi penulis internasional pada tahun 1988. Dengan munculnya teknologi internet, hasil scan dari buku-buku Pramoedya mulai menemukan jalan mereka dan beredar secara sembunyi-sembunyi. Meskipun larangan karya-karyanya tidak pernah secara resmi terdaftar, salinan Tetralogi Pulau Buru yang tersedia di beberapa toko buku Jakarta pada awal 2000-an.
Setelah jatuhnya Suharto dalam tahun 1998, Pramoedya secara resmi dibebaskan & diizinkan buat melakukan bepergian secara bebas. Ia mengunjungi Amerika Serikat dalam tahun 1999 dan menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Michigan. Meskipun politik Indonesia yg diliberalisasi pada awal 2000-an, yg menunjuk ke awal dari pemilihan presiden yang bebas, Pramoedya melihat perkembangan tadi skeptis, menunjuk ke impak terus militer negara itu. Dia jua skeptis terhadap infus modal Barat ke negara berkembang, mengungkapkan bahwa "waktu ini merupakan kemenangan mutlak menurut perusahaan multinasional. Sekarang, pada kenyataannya, semua Dunia Ketiga berharap buat bantuan modal. Itulah yang Sukarno ajarakan. Jangan mengundang kapitalisme, namun apabila Anda ingin menyebarkan, itu OK buat meminjam uang, aku menentang kapitalisme tapi nir modal. "
Pramoedya terus menulis dan mengembangkan cara-cara inovatif menggabungkan sejarah Indonesia ke dalam karyanya. Bukunya Perawan Remaja Dalam Cengkraman Militer mengkisahkan perbudakan seks yang dilakukan selama pendudukan Jepang di Jawa; meskipun dokumenter di alam, itu ditulis dalam bentuk novel.
Kematian
Meskipun sudah masuk masa tua, Pram permanen aktif menulis. Hingga kemudian ia terbaring di tempat tinggal sakit dalam awal 2006 dampak penyakit diabetes, sesak nafas dan jantungnya yg melemah. Hingga lalu dia keluar lagi. Tetapi pulang masuk tempat tinggal sakit ketika kondisinya makin memburuk dampak panyakit radang paru-paru.
Hingga dalam lepas 30 April 2006, Pram akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya & mati pada usia 81 tahun. Pramoedya Ananta Toer lalu dimakamkan pada TPU Karet Bivak, Jakarta.
Ratusan pelayat tampak memenuhi rumah dan pekarangan Pram pada Jalan Multikarya II No 26, Utan Kayu, Jakarta Timur. Pelayat yang hadir antara lain Sitor Situmorang, Erry Riyana Hardjapamekas, Nurul Arifin & suami, Usman Hamid, Putu Wijaya, Goenawan Mohamad, Gus Solah, Ratna Sarumpaet, Budiman Sudjatmiko, dan puluhan aktivis, sastrawan, & cendekiawan. Hadir jua Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik. Terlihat sejumlah karangan bunga tanda sedih, diantaranya menurut KontraS, Wakil Presiden Jusuf Kalla, artis Happy Salma, pengurus DPD PDI Perjuangan, Dewan Kesenian Jakarta, & lain-lain. Teman-sahabat Pram yg pernah ditahan di Pulau Buru jua hadir melayat. Temasuk para anak muda fans Pram.
Organisasi
- Anggota Nederland Center, ketika masih di Pulau Buru, 1978
- Anggota kehormatan seumur hidup dari International PEN Australia Center, 1982
- Anggota kehormatan PEN Center, Swedia, 1982
- Anggota kehormatan PEN American Center, AS, 1987
- Deutschsweizeriches PEN member, Zentrum, Swiss, 1988
- International PEN English Center Award, Inggris, 1992
- International PEN Award Association of Writers Zentrum Deutschland, Jerman, 1999
Penghargaan
- Freedom to Write Award dari PEN American Center, AS, 1988
- Penghargaan dari The Fund for Free Expression, New York, AS, 1989
- Wertheim Award, "for his meritorious services to the struggle for emancipation of Indonesian people", dari The Wertheim Fondation, Leiden, Belanda, 1995
- Ramon Magsaysay Award, "for Journalism, Literature, and Creative Arts, in recognation of his illuminating with briliant stories the historical awakening, and modern experience of Indonesian people", dari Ramon Magsaysay Award Foundation, Manila, Filipina, 1995
- UNESCO Madanjeet Singh Prize, "in recognition of his outstanding contribution to the promotion of tolerance and non-violence" dari UNESCO, Perancis, 1996
- Doctor of Humane Letters, "in recognition of his remarkable imagination and distinguished literary contributions, his example to all who oppose tyranny, and his highly principled struggle for intellectual freedom" dari Universitas Michigan, Madison, AS, 1999
- Chancellor's distinguished Honor Award, "for his outstanding literary archievements and for his contributions to ethnic tolerance and global understanding", dari Universitas California, Berkeley, AS, 1999
- Chevalier de l'Ordre des Arts et des Letters, dari Le Ministre de la Culture et de la Communication Republique, Paris, Perancis, 1999
- New York Foundation for the Arts Award, New York, AS, 2000
- Fukuoka Cultural Grand Prize (Hadiah Budaya Asia Fukuoka), Jepang, 2000
- The Norwegian Authors Union, 2004
- Centenario Pablo Neruda, Chili, 200
Manfaat tempuyung untuk kesehatan: mengobati asam urat sampai batu ginjal
Sederet manfaat bawang putih untuk kesehatan: meredakan keputihan sampai kolesterol
Apa itu insecure? Ini penjelasan, gejala, dan cara mengatasinya
http://kesehatan.kontan.co.id/news/apa-itu-insecure-ini-penjelasan-gejala-dan-cara-mengatasinya
Merasa insecure? Inilah jenis-jenis insecure yang perlu diketahui
http://kesehatan.kontan.co.id/news/merasa-insecure-inilah-jenis-jenis-insecure-yang-perlu-diketahui