Yarusalem (dalam bahasa Ibrani Yerushalayim atau al-Quds dalam bahasa Arab adalah kota yang dianggap suci oleh tiga agama utama Abrahamik-Yudaisme, Kristen, dan Islam. Tidaklah mengherankan bahwa di bagian Kota Lama, yang hanya seluas 0,9 kilomiter persegi, terdapat banyak bangunan suci keagamaan, di antaranya Tembok Ratapan, Gereja Makan Suci, Masjid Kubah Batu dan Masjid Al-Aqsa.
Salah satu kota tertua di dunia, Yarusalem terletak di suatu daratan tinggi di Pegunungan Yudea antara Laut Tengah dan Laut Mati. Dihuni sejak 4.000 tahun SM, orang Ibrani mengambil alih kota ini dari tangan orang Yebus dan kemudian dijadikan ibu kota kerajaan Israel Kuno di bawah raja Daud. Anaknya, Raja Solomon (Sulaiman) kemudian membangun sebuah bait Allah, yang menjadi pusat ibadah orang Yahudi pada zaman kuno.
Yesusalem menjadi kota yang diperebutkan oleh pelbagai kekuatan besar. Orang Yahudia, Kristen, dan Islam sama-sama menganggap kota ini sebagai "Kota Suci" mereka. Disinilah orang Kristen meyakini Yesus Kristus di makamkan, Kota yang didalamnya terdapat masjid yang di agungkan oleh umat Islam. Masjid Al-Aqsa secara luas dianggap sebagai tempat suci ketiga oleh umat Islam. Muslim percaya bahwa Muhammad diangkat ke Sidratul Muntaha dari tempat ini setelah sebelumnya dibawa dari Masjid Al-Haram di Mekkah ke Al-Aqsa dalam peristiwa Isra' Mi'raj. Dan disinilah orang Yahudi meratapi Tembok Ratapan yang merupakan sisa dinding Bait Suci di Yerusalem yang dibangun oleh Raja Herodes. Bait Suci itu hancur ketika orang-orang Yahudi memberontak kepada kerajaan Romawi pada tahun 70 Masehi.
Pada tahun 1538, penguasa Ottoman Sultan Sulaiman yang Agung membentuk tembok di sekeliling Yarusallem. Pada masa sekarang, tembok tersebut menetapkan wilayah Kota Lama, yg dibagi sebagai empat tempat-dikenal sejak abad ke-19 sebagai kawasan Armendia, Kristen, Yahudi, & Muslim. Kota Lama dijadikan sebagai sebuat loka sebuah Warisan Dunia pada tahun 1981. Kota Yarusalem Modern sudah berkembang jauh melebihi perbatasa Kota Lama.
Selama sejarah panjangnya, Yarusalem dihancurkan 2 kali, dikepung sebesar 23 kali, diserang 52 kali, serta direbut & direbut balik selama 44 kali. Orang Yahudi sendiri merebutnya empat kali: sang Raja Daud (1000SM), Wangsa Makabe(152SM), Bar-Kohba(132), dan ketika Perang Enam Hari (1967).
Pada ketika perang Arab-Israel 1948, Yerusalem menjadi keliru satu ajang pertempuran tersengit antara-antara kelompok-grup bersenjata Yahudi misalnya Haganah, Irgun, & Lehi di satu pihak menggunakan pasukan Arab yg dimotori oleh Legiun Arab Transyordania di pihak lain.
Mengambil laba menurut posisi-posisinya pada perbukitan, orang Arab boleh dikatakan berhasil memotong kota tersebut menurut pusat kekuatan Yahudi pada wilayah lembah daerah pantai. Sekalipun akhirnya berhasil mempertahankan Yerusalem Barat, pasukan Israel pimpinan David Shaltiel & Uzi Narkiss gagal merebut Kota Lama di akhir perang. Bahkan kawassan Yahudi di Kota Lama jatuh ke tangan legiun Arab, yg lalu mengosongkannya menggunakan mengusir ke-1700 orang penghuninya.
Setelah Gencatan Senjata 1948 Yarusalem Timur, termasuk Kota Lama, dianeksasi ke dalam Kerajaan Yordania. Israel baru bisa mengusai Yerusalem Timur setelah Perang Enam Hari, dimana wilayah yang direbutkan dari Yordania itu lalu dianeksasi dan disatukan menggunakan Yerusallem Barat menjadi mak kotanya. Klaim itu ditentang sang bangsa Palestina, yang pula menjamin Yerusallem menjadi mak kota masa depannya. Kedua klaim itu sendiri sama-sama nir diakui secara internasional.
Sumber: Enam Hari yang Mengungcang Dunia Nino Oktorino
First Published by Gu-buk.Net