http://kesehatan.kontan.co.id/news/4-cara-memanjangkan-bulu-mata-dengan-bahan-alami
Cari cara mengatasi bibir kering?
Home » » Cari cara mengatasi bibir kering? Pakai pelembab bibir dari bahan alami ini, yuk
pengalaman Memutihkan Ketiak Dengan jeruk nipis
Tips 3 Menit Putihkan Ketiak dan Selangkangan
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Monday, January 4, 2021
4 Cara memanjangkan bulu mata dengan bahan alami
Mudah dilakukan, inilah 4 cara agar rambut tidak mengembang
http://kesehatan.kontan.co.id/news/mudah-dilakukan-inilah-4-cara-agar-rambut-tidak-mengembang
Organisasi Militer Bentukan Jepang di Indonesia
Berbeda menggunakan organisasi semi-militer. Organisasi militer bentukan Jepang bertujuan buat secara pribadi berperang bersama pasukan Jepang pada Perang Asia Timur Raya. Kondisi Jepang yg semakin terdesak menciptakan Jepang mengerahkan pemuda disemua negara pendudukan Jepang berperang secara langsung.
Pasukan Peta (Foto: Istimewa) |
Umumnya mereka yg menjadi tentara pembantu Jepang akan ditempatkan di negara yang berbeda, contohnya Heiho Indonesia yg berperang di Burma. Hal ini supaya pasukan ini tidak terbesit pemikiran buat membelot & penekanan berperang karena sebenarnya mereka galau karena jauh dari tanah air & pastinya telah sadar akan tewas. Hal ini lantaran mereka ditempatkan digaris terdepan buat menciptakan parit atau penghalau musuh.
HEIHO
Heiho (Pasukan Pembantu Prajurit Jepang) adalah organisasi yang beranggotakan prajurit Indonesia buat melaksanakan pertahanan militer, baik di Angkatan Darat maupun pada Angkatan Laut. Hieho sendiri berperang menjadi Pasukan Pembantu Prajurit Jepang. Heiho ditugaskan bukan hanya di Indonesia, tetapi di seluruh daerah pendudukan Jepang seperti pada Burma, Vietnam, Singapura, dan Malaya.
Heiho dibentuk menurut instruksi bagian Angkatan Darat Markas Besar Umum Kerajaan jepang pada lepas 2 September 1942 yang lalu dalam bulan April 1945 menjadi cikal bakal organisasi ini.
Tujuan didirikannya Heiho yakni sebagai pembantu kesatuan angkatan perang dan dimasukkan sebagai bagian berdasarkan tentara Jepang. Adapun kegiatannya yaitu :
- Membangun pertahanan.
- Menjaga kamp pertahanan.
- Membantu tentara Jepang dalam peperangan.
Organisasi ini memang dikhususkan buat bidang kemiliteran sehingga jauh lebih terlatih dibanding organisasi-organisasi lainnya. Heiho sendiri jua dibagi sebagai beberapa bagian, baik pada angkatan darat, angkatan laut juga bagian kepolisian.
Heiho juga memanfaatkan pasukannya sebagai tenaga kasar yang dibutuhkan dalam peperangan, misalnya memelihara aneka macam senjata perang & memindahkan senjata dan peluru dari gudang ke atas truk.
Keanggotaan Heiho
Untuk sebagai anggota Heiho tidaklah mudah, ada beberapa syarat yg harus dipenuhi. Syarat-kondisi tadi diantaranya yaitu :
- Berusia antara 18 sampai 25 tahun.
- Berbadan sehat baik jasmani maupun rohani.
- Berkelakuan dan berkepribadian baik.
- Berpendidikan minimal sekolah dasar.
Jumlah anggota Heiho mencapai lebih kurang 42.000 orang (semenjak berdiri hingga akhir masa pendudukan Jepang). Dari total tersebut, 25.000 orang diantaranya adalah penduduk dari Jawa. Tetapi begitu, tidak ada seseorang pun yg berpangkat pejabat (perwira), lantaran pangkat pejabat hanya buat orang-orang Jepang saja.
PETA
PETA (Pembela Tanah Air) adalah organisasi militer yang dibentuk Jepang menggunakan tujuan menambah kesatuan tentara guna memperkuat organisasi sebelumnya, yaitu Heiho. Walaupun Jepang semakin terdesak karena perang melawan Sekutu, Jepang tetap berusaha mempertahankan Indonesia menurut agresi sekutu. Karena Heiho dilihat belum memadai, maka dibentuklah suatu organisasi militer yang dinamai PETA (Pembela Tanah Air).
PETA didirikan secara resmi pada lepas tiga Oktober 1943 atas usulan berdasarkan Gatot Mangkupraja pada Letnan Jenderal Kumakici Harada (Panglima Tentara Jepang ke-16). Pembentukan PETA ini berdasarkan pada peraturan pemerintah Jepang yang dianggap dengan Osamu Seinendan angka 44.
Keanggotaan PETA
Banyak pemuda-pemuda yang tergabung dalam Seinendan mendaftarkan diri sebagai anggota PETA. Anggota PETA yg bergabung asal menurut berbagai elemen rakyat. Lantaran kedudukannya yang bebas (fleksibel) pada struktur organisasi Jepang, PETA diperbolehkan buat melakukan perpangkatan sehingga ada orang Indonesia yang menjadi seorang perwira.
Hal ini menyebabkan masyarakat tertarik pada organisasi ini & lalu bergabung menjadi anggota PETA. Hingga akhir masa pendudukan Jepang pada Indonesia, jumlah anggota PETA berkisar 37.000 orang di Jawa & 20.000 orang di Sumatera. Di Sumatera, organisasi ini lebih dikenal menggunakan Giyugun (prajurit sukarela).
Orang-orang PETA ini menghasilkan pemimpin-pemimpin yg berkualitas berdasarkan Indonesia, terutama pada bidang kemiliteran. Pada masa-masa selanjutnya, para pemimpin tadi mampu membawa perubahan terhadap syarat tanah air Indonesia.
Adapun tokoh-tokoh PETA yang terkenal dan membawa pengaruh besar diantaranya yaitu, Jenderal Sudirman, Jenderal Gatot Subroto, Supriyadi dan Jenderal Ahmad Yani.- Harian Sejarah
Waspada! WHO catat 25 gejala virus corona, 7 di antaranya gejala baru
Alfred Russel Wallace dan Pembagian Zona Fauna Indonesia
Garis Wallace atau garis imajiner adalah salah satu inovasi Wallace yg paling krusial bagi sejarah perkembangan ilmu pengetahuan mengenai kekayaan spesies pada wilayah Indonesia. Garis Wallace atau garis imajiner ditarik oleh Alfred Russel Wallace pada tahun 1863 mulai menurut sebelah Timur Filipina, melalui Selat Makassar, sampai ke perairan Bali & Lombok.
Alfred Russel Wallace (Foto/spesial) |
Peninggalan Wallace ini dapat dengan jelas tersentuh & gampang teridentifikasi. Wallace dianggap menjadi ?Father of Biogeography? Melalui beberapa surat yg ditujukan kepada keluarga, teman serta kerabat ilmuwannya. Wallace menyampaikan rasa cintanya pada alam dan idenya mengenai bagaimana imbas geografi dalam distribusi spesies.
Melalui penjelajahannya selama delapan tahun di Bumi Khatulistiwa ini Alfred Russel Wallace berhasil menciptakan garis imajiner yg membagi tanaman dan fauna di Indonesia sebagai dua bagian besar . Salah satu bagiannya memiliki bentuk yg masih memiliki interaksi dengan tanaman dan fauna berdasarkan Australia dan memiliki ciri-karakteristik yang sangat mirip. Di bagian yg lainnya sangat mirip dengan tanaman dan hewan berdasarkan Asia. Daerah timur adalah wilayah spesies tanaman dan fauna Austro-Malaya, disebelah barat merupakan spesies flora & fauna Indo-Malaya.
Pembagian Wilayah
Pembagian Zona Fauna Menjadi Tiga; Asiatis: Peralihan: & Australis (Foto/) |
Pembagian wilayah fauna menurut para ahli berkaitan dengan kondisi geologis. Ada perbedaan yang nyata antara wilayah fauna dan wilayah flora di berbagai wilayah kepulauan Nusantara. Ada tiga daerah fauna di Indonesia yang pembagiannya di batasi oleh garis Wallace, Weber dan Lydeker. Alfred Russel Wallace seorang ahli ilmu alam yang selama delapan tahun (1854-1862) melakukan penjelajahan di kepulauan Nusantara merupakan orang pertama yang melakukan regionalisasi flora dan fauna di Indonesia.
Alfred Russel Wallace membatasi region menurut tempat persebarannya, yakni untuk daerah Landas Kontinen Sunda ( wilayah Indonesia bagian barat ) yang dibedakan dari region hewan dan tumbuhan pada sebelah timurnya. Sesuai menggunakan nama pemberi batasnya, garis tadi dinamakan Garis Wallace. Garis Wallace ditarik oleh Alfred Russel Wallace pada tahun 1863 mulai dari sebelah Timur Filipina, melalui Selat Makassar, sampai ke perairan Bali dan Lombok.
Batas daerah tanaman -fauna disebelah timur dibuat oleh Weber, yakni buat membedakan flora-fauna yang berada pada Landas kontinen Sahul menggunakan tumbuhan-hewan pada bagian timurnya. Di Landasan Kontinen Sahul masih terdapat kekhasan lagi terutama pada Maluku-Halmahera, diberi batas dengan nama garis Lydeker. Garis Lydeker ini membedakan tumbuhan-fauna Landas Kontinen Sahul menggunakan daerah Australis.
Hewan-fauna yang berada pada Oriental dan Australis memiliki batas pertemuan yang berada di Indonesia. Misal saja, di daerah Indonesia bagian barat, yaitu daerah dangkalan Sunda, hewan Asiatis yang ada di wilayah ini diantaranya adalah gajah India, badak bercula satu, orangutan, & beberapa reptil dan jenis burung. Sedangkan fauna yang berada pada wilayah Indonesia bagian tengah adalah hewan endemik, misal saja anoa dan komodo.
Pada daerah Indonesia bagian timur, yaitu dangkalan Sahul, masih ada mamalia berkantung misalnya halnya mamalia yang ada di Australia, misalnya halnya walabi, landak irian, kuskus, kanguru pohon, & kasuari. Dari keanekaragaman ini, dapat diketahui bahwa dahulunya daerah Indonesia bagian barat merupakan bagian berdasarkan daratan Asia & wilayah Indonesia bagian timur pernah sebagai satu bagian menggunakan Australia.
Pada Jurasic Akhir (150 juta tahun lalu), Blok Sunda yg sebelumnya bergabung menggunakan Gondwana terpisah & terus berkembang hingga terbawa ke daerah tenggara Asia. Pada wilayah Indonesia bagian timur, lebih kurang 45 juta tahun yang lalu (Miosen Tengah), Australia dan Papua mulai berkiprah dengan cepat menjauhi Antartika. Terbentuk cekungan di lebih kurang wilayah Sulawesi & Filipina serta jalur subduksi yg menunjuk ke selatan dalam area Laut Cina Selatan.
Pada 15 juta tahun yg lalu (Miosen Tengah), bagian kerak samudra dalam Blok Banda yg berumur lebih tua berdasarkan 120 juta tahun yg lalu mencapai jalur subduksi pada selatan Jawa. Palung berkembang ke arah timur sepanjang batas lempeng hingga bagian selatan berdasarkan Sula Spur. Australia dan Papua mendekat ke posisi sekarang ini & lengan-lengan menurut Sulawesi mulai bergabung. Pada 5 juta tahun yang kemudian jalur-jalur subduksi dan gunung berapi berkembang hampir mendekati keadaan ketika ini. Australia dan Papua terus beranjak ke utara.
Wilayah Indonesia bagian tengah seperti halnya Sulawesi adalah wilayah peralihan. Sulawesi secara tektonik merupakan wilayah yang disusun oleh benturan dua massa kerak benua yaitu Sundaland, yang menyusun Sulawesi Barat dan Australoid, yang menyusun sebagian Sulawesi sebelah timur (Banggai‐Sula) dan tenggara (Buton). Terjepit di tengahnya adalah kerak oseanik yang kini menjadi ofiolit. Pola‐pola tektonik benturan, distribusi daratan, dan lautan akibat proses amalgamasi Sulawesi ini akan memengaruhi penghunian Sulawesi oleh fauna asal Asia dan Australia. Oleh karenanya di Sulawesi telah ditemukan perbenturan antara dua massa kerak bumi antara Sundaland dan Australoid, juga perbenturan dua dunia fauna antara fauna Asiatik dan fauna Australian.
Hal itu mampu terjadi, sebab hewan Asiatik merupakan penumpang massa kerak Sundaland, ad interim fauna Australia merupakan penumpang massa kerak Australoid. Setelah itu, mereka mengalami endemisme tersendiri pada tempatnya sekarang. Selain lantaran pergerakan tektonik, persebaran fauna di Indonesia juga berkaitan menggunakan zaman es yang terjadi lebih kurang lima puluh ribu tahun yang kemudian.
Ketika zaman es melanda, dangkalan Sunda menjadi satu menggunakan benua Asia dan dangkalan Sahul menjadi satu, itu berarti bahwa Jawa, Kalimantan, & Sumatera menjadi satu daratan menggunakan Asia, sedangkan Papua & Maluku menjadi satu daratan menggunakan Australia. Hal ini ditimbulkan samudera menyusut sampai tujuh puluh meter. Sulawesi terisolasi dikarenakan dikelilingi sang bahari yg dalam. Hal ini membuat flora & hewan pada Sulawesi mengalami isolasi & mengalami fase evolusi, hal itulah yg membuat Sulawesi dan beberapa pulau di Nusa Tenggara memiliki hewan yang berbeda menggunakan daerah barat & timur Indonesia.
Aktivitas Penduduk
(Foto/umy.Ac.Id) |
Secara garis besar , penduduk di lebih kurang garis wallacea, kehidupannya terbentuk menurut faktor lingkungan yang terdapat pada daerah tersebut.Lahan digunakan oleh para petani, sedangkan bahari oleh para nelayan.Di antara ke 2 jenis penduduk tadi, masih ada pedagang yang beranjak diantara keduanya.
Pertumbuhan negeri-negeri pada daerah wallacea misalnya Sulawesi Selatan ,dapat berkembang sebagai negeri yg besar , dengan pertanian serta perikanan & perdagangan menjadi pemasukannya. Seperti kerajaan Gowa, dan Bone yang mempunyai bahari, lahan pertanian yg luas, dan sentra perdagangan yang ramai.Perdagangan disini mempermudah warga dalam berkomunikasi sebagai akibatnya berfungsi pula menjadi pendorong akan tumbuhnya dinamika antara masyarakat pada daerah Sulawesi.
Rata-homogen penduduk yg tinggal di pedesaan memiliki sebidang tanah yg dapatdigunakan buat bertani. Mulai menurut persawahan, juga perladangan. Jika terdapat pendatang-pendatang baru yg awalnya nir mempunyai lahan pertanian, mereka akan membeli tanah menurut penduduk, sebagai investasi buat mereka saat mereka telah pension berdasarkan pekerjaan awal mereka.
Sehingga pada akhirnya, para pendatang baru tersebut sebagai penduduk permanen. Apabila ada keluarga yg kekurangan tanah milik umumnya mereka akan mengerjakan lahan milik orang lain, dan menjadi buruh tani. Kepemilikan tanah umumnya diwariskan oleh keluarga sebelumnya. Hal ini sebagai kasus lantaran kian usang, tanah yang diwariskan menjadi semakin kecil & sempit.
Jumlah pertumbuhan penduduk relatif rendah, berada pada bawah pertumbuhan penduduk rata-homogen nasional. Meskipun begitu, warga kota memandang bahwa mempunyai lahan di pedesaan adalah ?Investasi?, sehingga banyak pendudukdesa yang kekurangan lahan akhirnya bermigrasi ke kota & sebagai buruh kasar.
Daerah-daerah yang memiliki pertanian yang dikelola secara intensif seperti Kabupaten Sidenreng-Rappang, Pinrang dan Pangkep, membuat daerah tersebut menjadi lebih maju dibandingkan daerah-daerah yang lebih bergantung pada hasil laut. Sehingga dilaksanakan usaha ekstensifikasi pertanian didaerah-daerah yang masih jarang penduduknya.
Peternakan dan perkebunan juga memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi penduduk. Perkebunan kopi terdapat diwilayah Tanah-Toraja, Enrekang, Bulukamba dan Bantaeng. Perkebunan Kelapa Hebrida terdapat di Kabupaten Luwu, dan perkebunan cengkeh di kabupaten-kabupaten yang berada di wilayah pesisir laut.- Harian Sejarah
Referensi
- Tanaka, Koji, Mattulada dan Narifumi Maeda.1986. Environment, Landuse and Society in Wallacea. Kyoto: Center for Southeast Asian Studies.
- Hadi, Bambang Syaiful. 2008. Makalah Geografi Regional Indonesia. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
Penulis : Lisnawati - Mahasiswa Sejarah UI