Samurai, yaitu anggota kasta militer yg bertenaga pada Jepang masa feodal, berawal sebagai pejuang taraf provinsi sebelum bangkit & mendapat kekuasaan dalam abad ke-12, menggunakan mulainya pemerintah otoriter militer Shogun. Sebagai pelayan para Daimyo (orang yg memiliki kekuasaan atas suatu wilayah). Samurai mendukung otoritas Shogun & menaruh Shogun kekuasaan diatas mikado (kaisar). Samurai mendominasi pemerintah dan rakyat Jepang hingga restorasi Meji dalam tahun 1868, yang menghilangkan sistem feodal.
Walau kehilangkan hak-hak istimewa tradisionalnya, poly anggota Samurai yang ikut dan menjabat pada politik & industri pada Jepang yang terbaru. Lebihnya, kode kehormatan, disiplin, & moralitas tradisional Samurai, yg juga diketahui sebagai bushido atau ?Cara atau jalan para pejuang? Dihidupkan kembali & menjadi kode etik dasar dalam poly warga Jepang.
Bushido ditandai dengan tujuh kebajikan:
- Kesungguhan (义 gi)
- Keberanian (勇 yu)
- Kebajikan (仁 jin)
- Penghargaan (礼 rei)
- Kejujuran (诚 makoto)
- Kehormatan (名誉 meiyo)
- Kesetiaan (忠义 chūgi)
Samurai Awal
Ilustrasi Fujiwara Clan. Foto: Pinterest |
Pada periode Heian (794-1185), Samurai merupakan pendukung bersenjata menurut para tuan tanah. Banyak berdasarkan para tuan tanah meninggalkan kekaisaran buat mengejar nasibnya sendiri, setelah kekuasaannya dihilangkan oleh Klan Fujiwara yang berkuasa. Kata ?Samurai? Secara kasarnya berarti ?Mereka yg melayani.? (Kata lain yg lebih umum buat pejuang adalah ?Bushi?, yg sebagai dasar menurut istilah ?Bushido?. Kata ini tak mengandung konotasi pelayanan pada tuan.)
Apakah Kau Tahu ?
" Harta berdasarkan seorang Samurai di Jepang masa feodal diukur dalam koku; satu koku merupakan banyaknya nasi yg diharapkan satu orang untuk setahun, yang setara dengan kurang lebih 180 liter."
Berawal dari pertengahan abad ke-12, kekuatan politik di Jepang secara perlahan bergeser menjauh dari Kaisar & para bangsawan pada Kyoto pada ketua-kepala suku dalam lahan-lahan besarnya. Pada Perang Gempei (1180-1185), dua menurut klan akbar, Taira yg dominan dan Minamato, saling berebut kekuasaan di Jepang. Perang Gempei berakhir waktu galat satu pahlawan Samurai yang paling terkenal pada sejarah Jepang, Minamoo Yoshitune, membawa sukunya menuju kemenangan melawan Taira dekat desa Dan-no-ura.
Kebangkitan Samurai dan Periode Kamakura
Lukisan Minamoto no Yoritomo. Koleksi: Kiku |
Pemimpin yang berjaya, Minamoto no Yoritiomo, saudara tiri dari Yoshitsune, menggeser semua kekuasaan politik kepada para samurai. Karena otoritas Yoritomo berketergantungan kepada kekuatan, ia berusaha keras dan lama untuk menetapkan dan mendefinisikan status privilise para samurai; tak ada yang bisa mengaku sebagai samurai tanpa izin Yoritomo.
Aliran buddhisme, yang diperkenalkan dalam Jepang dari Cina, poly menarik perhatian untuk banyak samurai. Ritual-ritual & kepercayaan bahwa keselamatan datang dari pada menyediakan sebuah latar belakang filosofis yg ideal buat Bushido. Juga dalam periode Kamakura, pedang mulai menjadi sangat krusial pada budaya samurai. Kehormatan seseorang berada pada pedangnya, keahlian & kerajinan tangan dalam pedang (mata pedang yang dipalu dengan cermat, tatahan-tatahan emas dan silver, dan pegangan yg terbuat dai kulit hiu) menjadi seni tersendiri.
Shogun Ashikaga: Jepang Dalam Kekacauan
Lukisan yg mendeskripsikan serangan pasukan Mongol dari arah lautan. Foto: Pinterest |
Kelelahan berdasarkan mengalahkan dua pencaplokan Mongol dalam akhir abad ke-13 (dalam tahun 1274 dan 1281) sang Kublai Khan melemahkan Shogunate Kamakmura, yg jatuh dalam pemberontakan yang dipimpin oleh Ashikga Takauji. Shogunate Ashikaga, yg berpusat di Kyoto, mulai timbul dalam tahun 1336. Untuk 2 abad kedepan, Jepang berada pada situasi perseteruan yang hampir kontinu, tentang masalah wilayah para klan. Setelah perang Onin pada 1467-1477, Shogun Ashikaga nir lagi efektif dan Jepang feodal nir memiliki Otoritas central yg bertenaga. Pemimpin-pemimpin lokal dan samurai-samurainya merogoh langkah buat menata ketertiban.
Walau menggunakan kerusuhan politik, dalam periode yang deketahui menjadi ?Muromachi? (yang dinamakan dari salah satu distrik pada Kyoto) Jepang mencicipi ekspansi ekonomi yang cukup besar . Periode ini pula merupakan masa emas buat seni Jepang, dengan budaya Samurai terpengaruh dengan Buddhisme. Beberapa budaya Jepang yg populer seperti upacara the, taman batu dan penataan bunga, teater & lukisan berkembang pesat pada periode Muromachi.
Samurai Dibawa Shogun Tokugawa
Kastil Edo, Istana keluarga Shogun Tokugawa |
Sengoku-Jidai, Periode Jepang pada perang akhirnya berakhir pada 1615 dengan persatuan Jepang dibawah Tokugawa Ieyasu. Periode ini menaruh kemakmuran dan kedamaian pada Jepang selama 250 tahun, & buat pertama kalinya samurai bertanggung jawab dalam pemerintahan sipil melainkan militer. Ieyasu menaruh ?Rapikan cara buat perumahan Militer?, dimana para Samurai berlatih dalam persenjataan & melatih ?Kesopanan? Dari prinsip Konfusianisme. Kepercayaan yg cenderung konservatif ini, dengan peekanan dalam kesetiaan dan tugas, sebagai kepercayaan yg dominan buat para samurai pada periode Tokugawa. Pada periode inilah prinsip-prinsip bushido sebagai kode etik buat warga Jepang secara generik.
Walau bushido sedikit berubah dengan imbas pikiran buddha dan konfusian, semangat pejuang permanen terdapat, dan penekanan pada keahlian militer dan keberanian dihadapan musuh. Bushido jua menekankan kesederhanaan, keramahan, kejujuran, & kepedulian dalam anggota famili, terutama pada orang tua masing-masing.
Tokugawa Iemitsu merupakan shogun ketiga menurut dinasti Tokugawa. Dia merupakan anak tertua dari Tokugawa Hidetada menggunakan Oeyo, putri bungsu azai nagamasa, dan cucu menurut Tokugawa Ieyasu. Iemitsu memerintah 1623-1651. Foto: Japan History |
Di Jepang yg damai, poly samurai yang terpaksa menjadi birokrat atau memulai perdagangan, walau mereka permanen melestarikan konsepsi bahwa mereka merupakan pejuang. Pada 1588, hak buat membawa pedang menjadi khusus buat Samurai, yg memisahkan samurai lebih jauh menggunakan kelas sosial petani & buruh tani. Pada periode ini Samurai diketahui sebagai ?Orang dua-pedang?, membawa pedang panjang dan pendek sekaligus buat mengindikasikan hak istimewanya. Walau begitu, pada umumnya harta para Samurai pada Shogunate Tokugawa menurun. Samurai tradisionalnya mendapat honor tetap menurut para tuan tanah; Pada saat gaji ini menurun, banyak samurai yang lebih miskin menjadi putus harapan terhadap ketidakbisaan mereka untuk memperbaiki situasi.
Restorasi Meiji & Akhir Feodalisme Jepang
Pada akhir abad ke-19, kestabilan dari rezim Tokugawa menurun menggunakan beberapa faktor, misalnya kerusuhan para buruh tani karena kemiskinan dan kelaparan. Datangnya kekuatan Barat ke Jepang, terutama datangnya Angkatan Laut Alaihi Salam pada 1853 dengan Komodor Matthew C. Perry, dengan misi buat membuka Jepang pada perdagangan internasional. Pada 1858, Jepang menandatangangni sebuah traktat komersil menggunakan Alaihi Salam, lalu diikuti menggunakan hal yang homogen menggunakan Rusia, Inggris, Prancis, & Belanda. Kontroversi menurut keputusan buat membuka negara Jepang pada Perdagangan dan investasi Barat mendorong perlawanan menurut para pihak ortodok pada Jepang, termasuk para Samurai yg ingin mengembalikan kekuatan kaisar.
Klan-kan Chosu dan Satsuma yg berkuasa bergabng dalam usaha buat menjatuhkan Tokugawa Shogunate & mengumumkan ?Restorasi Imperial? Buat Kaisar Meiji dalam awal 1868. Feodalisme secara resmi dihilangkan dalam 1871 & lima tahun kedepan pemakaian pedang dilarang buat siapa pun selain anggota angkatan bersenjata nasional. Semua honor samurai dijadikan obligasi pemerintah, acapkali menciptakan penurunan finansial yang signifikan.
Tentara nasional Jepang yang baru menghentikan beberapa pemberonttakan Samurai pada 1870an, sementara beberapa Samurai mengikuti kelompok-gerombolan ultra-nasionalis bawah tanah, misalnya gerombolan Naga Hitam, yang memiliki tujuan buat memulai perkara pada Cina agar tentara Jepang bisa menginvasi Cina & tetapkan ketertiban.
Ironinya, dengan kehilangan hak-hak spesial , Restorasi Meiji sebenarnya didorong oleh anggota kelas samurai sendiri. Tiga dari pemimpin-pemimpin yg paling berpengaruh pada Jepang yg baru, yaitu Inoue Karou, Ito Hirobumi, dan Yamagata Aritomo, sudah belajar berdasarkan samurai terkenal Yoshida Shouin, yang dieksekusi mangkat setalah sebuah usaha yang gagal buat membunuh pejabat Tokugawa pada 1859. Para mantan Samurailah yg meletakkan Jepang dalam jalan yg akan menjadikan Jepang seperti kini , dan sebagai pemimpin dalam seluruh area pada masyarakan Jepang terkini.
Bushido pada Jepang Modern
Pada awal Restorasi Meiji, Shinto dijadikan agama primer di Jepang dan Bushido diadopsi menjadi kode moral. Pada 1912, Jepang sukses membangun kekuatan militer; menandatangani aliansi menggunakan Inggris pada 1902 & mengalahkan Rusia pada Manchuria 2 tahun lalu, jua dengan ekonominya. Pada akhir Perang Dunia I, Jepang dianggap sebagai galat satu ?Lima Besar?, mengacu dalam 5 pemenang utama Perang Dunia I beserta Inggris, AS, Prancis, dan Italia dalam konfrensi perdamaian Versailles.
Tahun 1920an yg liberal dan kosmopolitan memberi jalan buat menghidupkan kembali tradisi-tradisi militer Jepang pada 1930an, yg secara langsung mengarah pada serangan imperial & ikutnya Jepang pada Perang Dunia II.
Pada perseteruan tadi, tentara Jepang membawa pedang samurai kuno dalam pertempuran & menjalankan serangan bunuh-diri ?Banzai?, mengikuti prinsip Bushido yaitu lebih baik mati daripada kalah atau ketidakhormatan. Pada akhir dari perang, Jepang menarik rasa kehormatan, disiplin, dan kesetiaan yg bertenaga, tidak pada Damiyo dan Shogun pada masa kemudian, akan tetapi kepada kaisar & negara; buat membentuk Jepang balik dan ada pulang menjadi keliru satu kekuatan ekonomi dan industri terkuat pada abad ke 20.
Diterjemahkan dari artikel Samurai and Bushido - Facts & Summary pada laman History.com
Penerjemah: Muhammad Arkan - Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Indonesia
Editor: Maulana Al Fatih