Lahir di Cibaduyut, Bandung, Jawa Barat, 12 Desember 1946. Tercatat sebagai di dalam buku Sniper Training, Techniques and Weapons karya Peter Brookesmith terbitan 2000 sebagai pencetak rekor 41 di bawah Philip G Morgan (5 TH SFG (A) MACV-SOG) dengan rekor 53, dan Tom Ferran (USMC) dengan rekor 41 dan masuk sebagai 1 dari 14 Sniper terbaik di Dunia.
Tatang Koswara atau yang lebih dikenal dikalangan tentara sebagai Pembantu Letnan Satu (Purn.) Tatang Koswara adalah Sniper terbaik TNI dari Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) TNI AD yang terkenal sepanjang operasi Seroja di Timor-Timor.
Dilansir dari laman Indomiliter, dalam suatu penyerbuan di Remexio, bagian selatan Kota Dili, Tatang berhasil menewaskan 49 prajurit musuh dengan berbekal 50 peluru kaliber 7,62 mm. Tatang memang selalu menyisakan sebutir peluru dalam setiap penugasan untuk misi bunuh diri bila dalam keadaan terdesak.
Seorang penulis buku Sniper asal Amerika Serikat (AS), Peter Brookesmith, melalui bukunya yang berjudul Sniper: Training, Techniques and Weapons menyandingkan Tatang Koswara di jajaran para sniper kelas dunia dengan confirmed kills sebanyak 41. Jumlah kills 41 yang dicatat Peter sebenarnya jauh dari angka riilnya. Pasalnya, Tatang dalam misi tempurnya di Timor Leste mengaku telah menumbangkan musuhnya lebih dari 100 orang.
Riwayat Hidup
Tatang Koswara Saat Aktif Dinas TNI |
Kehidupan di Bandung, Jawa Barat, hidup ditengah keluarga militer. Pada tahun 1966 di Banten, Tatang Koswara masuk menjadi tentara melalui jalur Tamtama. Pada tahun 1974-1975, Tatang bersama tujuh rekannya terpilih masuk program mobile training teams (MTT) yang dipimpin pelatih dari Green Berets Amerika Serikat, Kapten Conway.
Tahun itu, Indonesia belum memiliki antiteror dan sniper. Muncullah ide dari perwira TNI untuk melatih jagoan tembak dari empat kesatuan, yakni Kopassus (AD), Marinir (AL), Paskhas (AU), dan Brimob (Polri). Namun, sebagai langkah awal, akhirnya hanya diikuti TNI AD. Mereka dilatih untuk membidik jitu pada jarak 300, 600, dan 900 meter.
Dari dua tahun masa pelatihan, dari 60 hanya 17 orang yang lulus termasuk Tatang, kemudia peserta yang lulus masing-masing mendapat senjata Winchester model 70. Pada 1977 - 1978 ia bertugas dalam operasi di Timor Timur. Dikutip dari majalah Angkasa dan Shooting Times, Winchester 70 yang disebut "Bolt-action Rifle of the Century" ini juga digunakan sniper legendaris Marinir AS, Carlos Hathcock, saat perang Vietnam. Senjata ini memiliki keakuratan sasaran hingga 900 meter.
Dalam operasi tersebut, lebih dari 40 orang fretilin menjadi korban tembakan jitunya. Ia memiliki sandi "Siluman 3". Ia pensiun dari militer pada tahun 1996 dengan pangkat terakhir Pembantu Letnan Satu (Peltu). Meski begitu, Tatang masuk jajaran penembak jitu terbaik dunia. Dalam buku Sniper: Training, Techniques, and Weapons karya Peter Brookesmith terbitan 2000, nama Tatang masuk dalam daftar 14 besar Sniper’s Roll of Honour di dunia.
Merah Putih Sebagai Penolong dan Ambil Peluru dengan Gunting Kuku
Suatu hari Tatang mendapatkan misi untuk masuk ke jantung pertahanan lawan, Tatang berada ditengah kepungan 30 orang bersenjata. Tatang dihujani peluru oleh pasukan musuh. Tatang mengalami luka dan menyebabkan luka dibagian kaki yang menimbulkan darah yang bercucuran.
Tatang baru bisa bergerak malam hari. Ia mencoba mengikatkan tali bambu di kakinya. Dengan bantuan gunting kuku, dia mencongkel dua peluru yang bersarang di betisnya. Namun, darah tak juga berhenti mengalir. Ia pun melepas syal merah putih tempat menyimpan foto keluarga. Sambil berdoa, dia mengikatkan syal tersebut di kakinya.
Tatang baru bisa bergerak dari persembunyiannya pada malam hari. Ia berusaha mengikatkan tali bambu dikakinya. Tatang mencongkel dua peluru yang bersarang di kakinya dengan gunting kuku. Namun karena darah tak berhenti mengalir, ia melepas syal merah putih tempat tersimpannya foto keluarga. Darah pun berhenti mengalir.
Senjata Legendaris Tatang
Senjata yang digunakan Tatang Koswara saat aktif dinas TNI merupakan sebuah senjata pabrikan AS yang merupakan jenis senapan runduk. Senjata tersebut adalah Winchester M-70 yang merupakan pengembangan dari Winchester-54. Winchester M-70 mulai diproduksi 1936. Senjata tersebut sebetulnya banyak digunakan oleh komunitas berburu di AS.
Namun pada saat perang Vietnam, senjata ini dikenal sebagai " Pencabut nyawa komandan perang. " Winchester M-70 menggunakan sistem operasi bolt action sehingga ia menjelma menjadi senjata sangat mematikan dan efektif serta efisien saat digunakan mengeliminasi target terpilih.
Uang Pensiun Tatang
Dikutip dari Tempo, Tatang Koswara pensiun dengan pangkat terakhir Pembantu Letnan Satu (Peltu) mendapatkan dana pensiun sekira Rp1.000.000 per bulan.
Tatang wafat Selasa, 3 Maret 2015 karena serangan jantung setelah diwawancarai dalam acara Hitam Putih Trans. Tatang meninggal diperjalanan menuju Rumah Sakit Medistra.
Referensi
- Winchester Pencabut Nyawa Para Komandan Perang
- Fakta Tatang Koswara Sniper Terbaik Dunia
- Mengenal Senjata Maut Tatang Koswara
- Detik-Detik Kematian Tatang Koswara
- Kisah Sniper Terbaik.Dunia Selamat dari Maut karena Merah Putih
- 10 Hal Tentang Seniper Terbaik Indonesia Tatang Koswara