Dai pertama Khawarij Ibadhiyah merupakan Abu )hathab al-Muairi. )a menguasai Tarabulus Barat pada tahun 135 Hijriah/757 Masehi. Kekuasaannya membentang hingga Afrika, meski hanya sebentar. Al-Manshur al-Abbasi lalu menumpas Abu Khathab. Sebelum wafat, Abu Khathab memilih Abdurrahman bin Rustam, yg pula dai Ibadhiyah, buat berkuasa di Qairawan. Abdurrahman asal berdasarkan Persia. Nama Dinasti Rustamiyah diambil dari namanya.
Sejak Khawarij memberontak pada Khalifah Ali bin Abu Thalib & berhasil membunuhnya lewat tangan Abdurrahman bin Muljam, mereka memang mempunyai asa buat memberontak pada pemerintahan Islam. Menurut mereka, orang yg menentang mereka adalah kair. Bahkan, sebagian sekte Khawarij menghalalkan darah para penentangnya serta harta benda mereka.
Pada permulaan pemerintahan Dinasti Umawiyah yg berpusat di Damaskus & Suriah, Khawarij melarikan diri ke Maroko.
Di sana mereka berkeinginan mewujudkan cita-citanya. Akan namun, Dinasti Abbasiyah jua ingin membinasakan mereka sebagaimana Dinasti Umawiyah lantaran pola pikir mereka yang aneh dan akidah mereka yg ekstrem
Abdurrahman bin Rustam memiliki kekuatan di Maroko Tengah (Aljazair) dan mendirikan kota Tahart pada tahun 138 Hijriah/755 Masehi. Di sana, dia mendakwahkan ajarannya. Pada tahun 144 Hijriah/761 Masehi, dia diangkat sebagai imam (emir). Dia pun eksklusif memproklamasikan dinastinya yang sebagai tempat berlindung Ibadhiyah Irak & Persia.
Abdurrahman bin Rustam sukses dalam mengokohkan sendi-sendi negaranya pada saat dia berkuasa (144--168 Hijriah). Setelah wafat, dia digantikan putranya, Abdul Wahab, yang menjadi imam selama dua puluh tahun. Abdul Wahab kemudian digantikan alah bin abdul Wahab, yang memerintah kurang lebih lima puluh tahun (188--238 Hijriah). Setelah itu, Dinasti Rustamiyah diperintah lima orang emir secara berturut-turut, yaitu Abu Bakar bin alah, abu Yaqdhan, abu (atim, Ya’kub bin alah, dan Yaqdhan bin abu Yaqdhan sebagai emir terakhir.
Para petinggi Dinasti Rustamiyah selalu bertengkar dan tidak sinkron pendapat. Dinasti tersebut runtuh dalam tahun 296 Hijriah/909 Masehi dalam masa pemerintahan Yaqdhan bin Abu Yaqdhan pada tangan dai Fathimiyah, Abu Abdullah, yang Syiah.
Hubungan Dinasti Rustamiyah sangat baik dengan Dinasti Aghalibah yang tunduk pada Abbasiyah. Meski demikian, Rustamiyah sebenarnya mempunyai interaksi sangat erat dengan Dinasti Umawiyah di Andalus karena Umawiyah & Rustamiyah sama-sama bermusuhan menggunakan Abbasiyah.
Selain Dinasti Rustamiyah, ada dinasti lain milik kaum Khawarij yang berdiri di Maroko Jauh pada samping Dinasti Aghalibah, Idrisiyah, & Rustamiyah, yaitu Dinasti Sajalmasah (Madrariyah) pada Maroko Jauh Selatan (140--296 Hijriah/758--909 Masehi). Sajalmasah didirikan Musa bin Yazid alMiknasi yang pula Khawarij. Mereka mengikuti ajaran ash-Shafari dan itulah penyebab kedekatan mereka menggunakan Dinasti Rustamiyah pada semua bidang. Ubaidiyah atau Fathimiyah meruntuhkan Sajalmasah sebagaimana meruntuhkan Rustamiyah.