http://kesehatan.kontan.co.id/news/cara-menurunkan-berat-badan-bisa-dengan-5-makanan-diet-ini
Cari cara mengatasi bibir kering?
Home » » Cari cara mengatasi bibir kering? Pakai pelembab bibir dari bahan alami ini, yuk
pengalaman Memutihkan Ketiak Dengan jeruk nipis
Tips 3 Menit Putihkan Ketiak dan Selangkangan
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Sunday, February 7, 2021
Cara menurunkan berat badan bisa dengan 5 makanan diet ini
Saturday, February 6, 2021
Jika Indonesia gunakan GeNose, ini screening yang disiapkan Presiden Biden
Perang Sipil, Langkah Pembebasan Amerika dari Perbudakan
Ilustrasi: wallpapercave.com
Harian Sejarah -Perang Sipil Amerika merupakan salah satu peristiwa bersejarah yang besar di dunia. Perang Sipil yang terjadi pada 1861-1865 banyak menentukan langkah Amerika di masa depan. Perang ini menjawab pertanyaan mendasar mengenai salah satu pernyataan mengenai hak mendapat kebebasan yang sama, namun saat itu masih terdapat perbudakan di seluruh dunia.
Kemenangan kubu penentang perbudakan menjadikan Amerika bebas dari perbudakan. Perjuangan menuju kebebasan ini harus memakan banyak korban, setidaknya lebih dari 625.000 nyawa harus gugur. Perang Sipil disebabkan karena ketidaksepahaman antara negara bagian yang mendukung perbudakan dengan yang menolak perbudakan. Ketika Abraham Lincoln memenangkan pemilu tahun 1860, ia menjadi presiden dari partai republic yang menolak adanya perbudakan, tujuh negara bagian menolak dan membentuk Negara Konfederasi Amerika. Peristiwa ini keberlangsungan dan kesatuan Negara Amerika.
Perang Sipil dimulai di Fort Sumner di Charleston Bay pada 12 April 1861. Pasukan Konfederasi mengklaim wilayah tersebut sebagai milik mereka dan menurunkan bendera Amerika. Lincoln memerintahkan militer untuk memberantasnya. Empat Negara bagian lainnya kemudian bergabung dalam Pasukan Konfederasi. Akhir 1861 merupakan saat dimana hampir satu juta orang bertempur di sepanjang wilayah Virgina dan Missouri.
Namun pertempuran sebenarnya dimulai tahun 1862. Banyak pertempuran seperti di Tennessee, Virginia, Maryland, Pennsylvania dan Atlanta. Tahun 1864, strategi perang pihak pembebas bergeser dari semula yang awalnya hanya perang terbatas menjadi perang besar-besaran untuk menghancurkan daerah Selatan yang melegalkan perbudakan demi terlahir kembalinya Amerika yang bebas. Hal tersebut disampaikan Presiden Lincoln saat upacara pemakaman tentara Union.
Selama tiga tahun, terhitung sejak 1862 hingga 1865, pasukan pimpinan Robert A. Lee yang memberontak di Virginia Utara berhasil menusuk pertahanan pasukan Union. Tahun 1865, Panglima pasukan Union, Ulysses S. Grant berhasil memenangkan balik rangkaian Perang Sipil. Akhirnya pada bulan semi 1865 Robert A. Lee menyerah bersama pasukannya dan Presiden kubu Konfederasi yaitu Jefferson Davis ditangkap di Georgia pada 10 Mei 1865. Perang ini pun berakhir dan menghasilkan negara Amerika yang bebas dari perbudakan.
Sederet manfaat daun beluntas untuk kesehatan
http://kesehatan.kontan.co.id/news/sederet-manfaat-daun-beluntas-untuk-kesehatan-1
Latar Belakang Lahirnya Supersemar
Mayjen. Soeharto dibelakang Presiden Sukarno, Maret 1966. Foto: Pinterest
Pada tanggal 11 Maret 1966 di Istana Negara diadakan Sidang Kabinet Dwikora yang telah disempurnakan yang dipimpin langsung oleh Presiden Soekarno dengan tujuan untuk mencari jalan keluar terbaik agar dapat menyelesaikan krisis yang memuncak secara bijak.
Ketika sidang tengah berlangsung, ajudan presiden melaporkan bahwa di sekitar istana terdapat pasukan yang tidak dikenal. Untuk menghindari segala sesuatu yang tidak diinginkan, maka Presiden Soekarno menyerahkan pimpinan sidang kepada Waperdam II (Wakil Perdana Menteri II) Dr J. Laimena.
Dengan helikopter, Presiden Soekarno didampingi Waperdam I, Dr Subandrio, dan Waperdam II Chaerul Saleh menuju Istana Bogor. Seusai sidang kabinet, Dr J. Laimena pun menyusul ke Bogor.
Tiga orang perwira tinggi yaitu Mayor Jenderal Basuki Rakhmat, Brigadir Jenderal M. Yusuf, dan Brigadir Jenderal Amir Machmud menghadap Letnan Jenderal Soeharto selaku Menteri Panglima Angkatan Darat dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) untuk minta izin akan menghadap presiden.
Tiga Perwira perumus Supersemar. Foto: 30 tahun Indonesia Merdeka
Pada hari itu juga, tiga orang perwira tinggi sepakat untuk menghadap Presiden Soekarno di Istana Bogor dengan tujuan untuk meyakinkan kepada Presiden Soekarno bahwa ABRI khususnya AD tetap siap siaga mengatasi keadaan. Di Istana Bogor Presiden Soekarno didampingi Dr Subandrio, Dr J. Laimena, dan Chaerul Saleh serta ketiga perwira tinggi tersebut melaporkan situasi di ibukota Jakarta.
Mereka juga memohon agar Presiden Soekarno mengambil tindakan untuk mengatasi keadaan. Kemudian presiden mengeluarkan surat perintah yang ditujukan kepada Letnan Jenderal Soeharto selaku Menteri Panglima Angkatan Darat untuk mengambil tindakan menjamin keamanan, ketenangan, dan kestabilan jalannya pemerintahan demi keutuhan bangsa dan negara Republik Indonesia.
Adapun yang merumuskan surat perintah tersebut adalah ketiga perwira tinggi, yaitu Mayor Jenderal Basuki Rakhmat, Brigadir Jenderal M. Yusuf, dan Brigadir Jenderal Amir Machmud bersama Brigadir Jenderal Subur, Komandan Pasukan Pengawal Presiden Cakrabirawa. Surat itulah yang kemudian dikenal sebagai Surat Perintah 11 Maret 1966 atau Supersemar.
Tindak Lanjut Supersemar
Sebagai tindak lanjut keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966, Letnan Jenderal Soeharto sebagai pengemban Supersemar segera mengambil tindakan untuk menata kembali kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, yaitu sebagai berikut:
- Tanggal 12 Maret 1966, dikeluarkanlah surat keputusan yang berisi pembubaran dan larangan PKI beserta ormas-ormasnya yang bernaung dan berlindung atau senada dengannya, beraktivitas dan hidup di seluruh wilayah Indonesia. Keputusan tersebut diperkuat dengan Keputusan Presiden/Pangti ABRI/Mandataris MPRS No.1/3/1966 tangal 12 Maret 1966. Keputusan pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya mendapat sambutan dan dukungan dari seluruh rakyat karena merupakan salah satu realisasi dari Tritura.
- Tanggal 18 Maret 1966 pengemban Supersemar mengamankan 15 orang menteri yang dinilai tersangkut dalam G 30 S/PKI dan diragukan etika baiknya yang dituangkan dalam Keputusan Presiden No. 5 Tanggal 18 Maret 1966.
- Tanggal 27 Maret pengemban Supersemar membentuk Kabinet Dwikora yang disempurnakan untuk menjalankan pemerintahan. Tokoh-tokoh yang duduk di dalam kabinet ini adalah mereka yang jelas tidak terlibat dalam G 30 S/PKI.
- Membersihkan lembaga legislatif dimulai dari tokoh-tokoh pimpinan MPRS dan DPRGR yang diduga terlibat G 30 S/PKI. Sebagai tindak lanjut kemudian dibentuk pimpinan DPRGR dan MPRS yang baru. Pimpinan DPRGR baru memberhentikan 62 orang anggota DPRGR yang mewakili PKI dan ormas-ormasnya.
- Memisahkan jabatan pimpinan DPRGR dengan jabatan eksekutif sehingga pimpinan DPRGR tidak lagi diberi kedudukan sebagai menteri. MPRS dibersihkan dari unsur-unsur G 30 S/PKI. Seperti halnya dengan DPRGR, keanggotaan PKI dalam MPRS dinyatakan gugur. Sesuai dengan UUD 1945, MPRS mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada lembaga kepresidenan.
Mayjen. Soeharto selaku pengemban Supersemar mengambil tindakan dengan “pengamanan” terhadap sejumlah Menteri Kabinet Dwikora yang disempurnakan dan tokoh-tokoh yang terlibat dalam G 30 S/PKI, yaitu sebagai berikut:
- Dr. Subandrio : Wakil PM I, Menteri Departemen Luar Negeri, Menteri Luar Negeri/Hubungan Ekonomi Luar Negeri.
- Dr. Chaerul Saleh : Wakil PM III, Ketua MPRS.
- Ir. Setiadi Reksoprodjo : Menteri Urusan Listrik dan Ketenagaan.
- Sumardjan : Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan.
- Oei Tju Tat, S.H. : Menteri Negara diperbantukan kepada presidium kabinet.
- Ir. Surachman : Menteri Pengairan dan Pembangunan Desa.
- Jusuf Muda Dalam : Menteri Urusan Bank Sentral, Gubernur Bank Negara Indonesia.
- Armunanto : Menteri Pertambangan.
- Sutomo Martopradoto : Menteri Perburuhan.
- A. Astrawinata, S.H : Menteri Kehakiman.
- Mayjen. Achmadi : Menteri Penerangan di bawah presidium kabinet.
- Drs. Moh. Achadi : Menteri Transmigrasi dan Koperasi.
- Letkol. Imam Sjafei : Menteri Khusus Urusan Pengamanan.
- J.K Tumakaka : Menteri/Sekretaris Jenderal Front Nasional.
- Mayjen. Dr. Soemarno : Menteri/Gubernur Jakarta Raya.
Kemudian pada tanggal 20 Juni sampai 5 Juli 1966 diadakan Sidang Umum IV MPRS dengan hasil sebagai berikut:
- Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966 tentang Pengesahan dan Pengukuhan Supersemar.
- Ketetapan MPRS No. X/MPRS/1966 mengatur Kedudukan Lembaga-Lembaga Negara Tingkat Pusat dan Daerah.
- Ketetapan MPRS No. XII/MPRS/1966 tentang Kebijaksanaan Politik Luar Negeri RI Bebas Aktif.
- Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1966 tentang Pembentukan Kabinet Ampera.
- Ketetapan MPRS No. XIX/MPRS/1966 tentang Peninjauan Kembali Tap. MPRS yang Bertentangan dengan UUD 1945.
- Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 tentang Sumber Tertib Hukum RI dan Tata Urutan Perundang-undangan di Indonesia.
- Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran PKI dan Pernyataan PKI dan Ormas-Ormasnya sebagai Organisasi Terlarang di Indonesia.
Dengan berakhirnya Sidang Umum IV MPRS, berarti landasan awal Orde Baru berhasil ditegakkan. Demikian pula dua dari tiga tuntutan rakyat (Tritura) telah dipenuhi, yaitu pembubaran PKI dan pembersihan kabinet dari unsur-unsur PKI. Sementara itu, tuntutan ketiga, yaitu penurunan harga yang berarti perbaikan bidang ekonomi belum diwujudkan.
Hal itu terjadi karena syarat mewujudkannya perlu dilakukan dengan pembangunan secara terus-menerus dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Pelaksanaan pembangunan agar lancar dan mencapai hasil maksimal memerlukan stabilitas nasional.
Daftar Rujukan:
Purwito, Edy dan Kuswanto. 1989. Sejarah Nasional Indonesia dan Dunia. Solo: Tiga Serangkai.
Kartodirdjo, Sartono 1988. Pengantar Sejarah Indonesia Baru II. Jakarta: Gramedia.
Pesawat Jet Rusia MiG-29K-KUB
Mig-29K/KUB. Foto: Jejak Tapak
Harian Sejarah -MiG-29K/KUB merupakan pesawat jet kapal induk generasi ke-4++ terbaru di antara jenis lainnya yang diproduksi secara berseri, kata Andrey Fomin, Pemimpin Redaksi Majalah Vzlyot.
?Di luar kemiripannya dengan versi darat MiG-29, pesawat ini sungguh tidak sinkron. Perbedaan itu ada pada teknologi siluman, sistem baru pengisian bahan bakar, pelipatan sayap dan mekanisme, yg menciptakan pesawat ini mampu melakukan lepas-landas dan pendaratan dalam kecepatan rendah,? Kata sang pakar pada RBTH pada sebuah wawancara.
MiG-29K memiliki badan pesawat sophisticated yang terbuat berdasarkan material komposit, dan sistem kontrol fly-by-wire dengan redudansi empat kali lipat.
Tangki internal pesawat ini dapat menampung 50 persen bahan bakar lebih banyak berdasarkan pendahulunya. Tiga tangki bahan bakar tambahan ditempatkan di bawah badan pesawat & sayap. Dengan begitu, jangkauan operasional pesawat ini semakin tinggi drastis, begitu pula muatan senjatanya. Versi darat MiG-29 dapat mengangkut beban empat ton, ad interim versi kapal induk pesawat ini dapat mengangkut senjata seberat 6,5 ton. Gudang senjatanya termasuk misil jelajah anti-kapal supersonik modern X-31 & X-35, dan bom udara menggunakan sistem pemandu televisi
MiG-29KUB
- Tipe Pesawat tempur pada kapal induk
- Terbang perdana 23 Juli 1988
- Status Masih produksi
- Pengguna utama Angkatan Udara India
- Pengguna lain Angkatan Udara Rusia
- Tahun produksi 2005–sekarang
- Jumlah produksi 11
- Acuan dasar Mikoyan MiG-29M
Spesifikasi :
- Kru: Satu / Dua (KUB)
- Panjang: 17,3 m (57,76 ft)
- Lebar sayap : 11.99 m (39,34 ft)
- Tinggi: 4.40 m (14,44 ft)
- Area sayap: 43 m² (462 ft ²)
- Berat Loaded: 18.550 kg (£ 40.900)
- Max. berat lepas landas : 24.500 kg (54.000 lb)
- Powerplant : 2 × Klimov RD-33 MK afterburning turbofan , 9.000 kgf (88.3 kN , 19,800 lbf) masing-masing
- Berat: 18.550 kg
- Panjang: 17 m
- Biaya per unit: 32.000.000–32.000.000 USD
- Tipe mesin: Klimov RD-33
- Kecepatan maksimum : Mach 2 + (2.200 km / jam, 1.370 mph) / Pada ketinggian rendah: Mach 1,2 (1.400 km / jam, 870 mph)
- Kisaran Ferry : 2.100 km (1.240 mil) / 3.000 km (1.860 mil) dengan 3 drop tank
- Layanan langit-langit : 17.500 m (57.400 kaki)
- Tingkat panjat : awal 330 m / s, rata-rata 109 m / s 0–6000 m (65.000 ft / min)
- Loading sayap : 442 kg / m² (£ 90,5 / ft ²)
- Thrust / weight : 0.97
- Pembuat: Mikoyan
Rujukan:
Indonesia RBTH
Deagle