Cari cara mengatasi bibir kering?
Home » » Cari cara mengatasi bibir kering? Pakai pelembab bibir dari bahan alami ini, yuk
pengalaman Memutihkan Ketiak Dengan jeruk nipis
Tips 3 Menit Putihkan Ketiak dan Selangkangan
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Thursday, January 14, 2021
Vaksin corona harus 2x dan sesuai jadwal, ini dampak negatifnya jika tertunda
Perlu tahu! Ini efek samping vaksin Covid-19 dan cara mengatasinya
http://kesehatan.kontan.co.id/news/perlu-tahu-ini-efek-samping-vaksin-covid-19-dan-cara-mengatasinya
Sakit tenggorokan, apakah termasuk dalam gejala Covid-19?
http://kesehatan.kontan.co.id/news/sakit-tenggorokan-apakah-termasuk-dalam-gejala-covid-19
Globalisasi
Globalisasi merupakan suatu proses untuk menuju pada keterbukaan dalam segala hal seperti keterangan, politik, ekonomi,pendidikan, & lainnya yang dalam keterbukaannya tersebut nir dibatasi oleh batasasan-batasan seperti batas antar negara atau ketentuan politis.
Kata “globalisasi” secara etimologi berasal dari bahasa Inggris yaitu, global, yang berarti universal (mendunia). Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk interaksi yang lain yang tidak mengenal batasan.
Pengertian Globalisasi menurut para Ahli :
- Selo Soemardjan: Globalisasi merupakan terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah yang sama secara cepat, terutama dibidang ilmu pengetahuan, teknologi dan komunikasi.
- Kenneth N. Waltz: Berpendapat bahwa kita memandang globalisasi saling ketergantungan, dan itu saling ketergantungan (yang) pula terkait dengan perdamaian dan kedamaian semakin terbangun dengan adanya demokrasi. ” SDM, perusahaan, pasar menjadi bagian terpenting, bahkan lebih penting; Sehingga jelas bahwa pengertian globalisasi dari Waltz pun berkaitan dengan ekonomi, ‘karena baginya ekonomi yang mendorong negara untuk membuat keputusan. Ketika dunia menjadi lebih saling bergantung satu sama lain, keputusan dibuat secara keseluruhan kolektif di bidang ekonomi, bukan secara independen dari pihak politik negara..
- Thomas L. Friedman : Globlisasi memiliki dimensi ideology dan teknlogi. Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.
- Princenton N. Lyman: Pengertian Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan.
- Malcom Waters: Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran orang.
- Emanuel Ritcher: Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia
- Lucian W: Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini
- Josep Klapper: Globalisasi secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak budaya tidak perlu melalui kontak fisik karena kontak melalui media telah memungkinkan. Karena kontak ini tidak bersifat fisik dan individual, maka ia bersifat massal yang melibatkan sejumlah besar orang
- Scholte: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
- Emanuel Ritcher: Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
- Beerkens: Keterkaitan seluruh dunia antara negara-bangsa menjadi dilengkapi dengan globalisasi sebagai sebuah proses di mana pengaturan sosial dasar (seperti kekuasaan, budaya, pasar, politik, hak, nilai, norma, ideologi, identitas, kewarganegaraan, solidaritas) menjadidisembedded dari spasial mereka konteks (terutama negara-bangsa) karena,massification percepatan, difusi flexibilisation, dan perluasan arus transnasional orang,produk, gambar dan informasi keuangan
- Tom G. Palmer: globalisasi sebagai “penyusutan atau penghapusan negara-diberlakukan pembatasan pertukaran lintas batas dan sistem global yang semakin terintegrasi dan kompleksproduksi dan pertukaran yang telah muncul sebagai akibat.
- Leonor Briones: Demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan ekonomi namun juga mencakup globalisasi institusi-institusi demokratis, pembangunan sosial, hak asasi manusia, dan pergerakan wanita.
- Scholte: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
- Steger: kondisi sosial yang ditandai dengan adanya interkoneksi ekonomi, politik, budaya, dan lingkungan global dan arus yang membuat banyak dari perbatasan saat ini sudah ada dan batas-batas tidak relevan.
- Anthony Giddens: proses peningkatan kesalingtergantungan masyarakat dunia dinamakan dengan globalisasi. Ditandai oleh kesenjangan tingkat kehidupan antara masyarakat industri dan masyarakat dunia ketiga(yang pernah dijajah Barat dan mayoritas hidup dari pertanian).
- Lucian W. Pye: Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture).
- Princenton N. Lyman: Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan.
- A.G. McGrew: Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan, dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.
- Menurut Afdjani: Globalisasi pada hakikatnya ternyata telah membawa nuansa budaya dan nilai yang mempengaruhi selera dan gaya hidup masyarakat. Melalui media yang kian terbuka dan kian terjangkau, masyarakat menerima berbagai informasi tenteng peradaban baru yang datang dari seluruh penjuru dunia. Padahal, kita menyadari belum semua warga degara mampu menilai sampai dimana kita sebagai bangsa berada. Begitulah, misalnya banjir informasi dan budaya baru yang dibawa media tak jarang teramat asing dari sikap hidup dan norma yang berlaku. Terutama masalah pornografi dimana sekarang wanita–wanita Indonesia sangat terpengaruh oleh trend mode dari Amerika dan Eropa yang dalam berbusana cenderung minim,yang kemudian ditiru habis-habisan.
- Achmad Suparman: Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah
- Albrow: Globalisasi mengacu pada semua proses dimana masyarakat dunia dimasukkan ke dalam sebuah masyarakat tunggal dunia, masyarakat global.
- Takis Fotopoulos: globalisasi ekonomi “sebagai pembukaan dan deregulasi pasar komoditas, modal dan tenaga kerja yang menyebabkan globalisasi neoliberal ini.” globalisasi politik “bernamamunculnya elit transnasional dan keluar pentahapan dari negara-bangsa.” globalisasibudaya “adalah homogenisasi budaya di seluruh dunia.
- Joseph Stiglitz: Globalisasi “adalah integrasi lebih dekat dari negara dan penduduk dunia yang dibawa oleh pengurangan besar biaya transportasi dan komunikasi, dan dipatahkannya rintangan buatan untuk arus barang,jasa, modal, pengetahuan, dan orang di seluruh perbatasan.
Pembagian Fase Globalisasi:
- Fase Pertama: Perdagangan antar bangsa india-cina, perdangan inisekitar 1000 SM dan 1500 SM.
- Fase Kedua: Perdaganagn kaum muslin di Asia dan Afrika, Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan meliputi cina, jepang vietnam, indonesia, malaka ,india, persia, pantai Afrika Timur, Laut tengah, Venesia dan Genoa. Pada perdagangan ini juga menyebarkan nilai-nilai agamanya
- Fase Ketiga: IPTEK, ditandai oleh eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa eropa. Bangsa spanyol, Portugis, Inggris dan Belanda merupakan pelopor eksplorasi tersebut, didukung dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antar bangsa didunia.
- Fase Keempat: Kolonilisme dan Imperalisme, terjadi ketika perang dingin berakhir antara kapitalisme dan komunisme yang dimenangkan oleh kapitalisme. Utuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia.
Ciri-Ciri Globalisasi
- Meningkatnya perdagangan antarnegara
- Meningkiatnya aliran data dan informasi lintas negara seperti penggunaan internet, satelit komunikasi, dan telepon
- Inftastruktur telekomunikasi global semakin berkembang
- Berkembangnya sistem keuangan secara global
- Meningkatnya investasi
- Perekonomian dunia dikuasai oleh multinasional
- Peran organisasi internasional meningkat
- Adanya gerakan untuk memperjuangkan keadilan secara internasional
- Kunjungan antar negara semakin meningkat
- Besarnya akses individu terhadap berbagai macam budaya.
Faktor pendukung Globalisasi
- Berkembangnya industri pariwisata
- Teknologi komunikasi berkembang pesat
- Adanya integrasi ekonomi dunia
Dampak Positif Globalisasi
- Terbukanya penyediaan modal
- Terciptanya transaksi ekonomi yang efektif
- Lancarnya berkomunikasi
- Tersedianya barang konsumsi dengan banyak pilihan
Dampak Negatif Globalisasi
- Meningkatnya peredaran uang dan modal
- Pesatnya alih teknologi
- Munculnya aliansi-aliansi perusahaan sejenis
- Munculnya produk-produk internasonal sehingga menekan produk dalam negeri.
- Kegoncangan budaya
- Meniru sikap dan perilaku bangsa barat secara berlebih-lebihan
Kyai Said dan Politik Pembusukan NU
"Mereka ingin memadamkan cahaya Allah, tetapi Allah tidak menghendakinya, bahkan semakin menyempurnakan cahaya-Nya…”
***
Banyak dari umat islam unyu-unyu di Indonesia ini yang lebih menyukai bungkus luar. Berhadapan menggunakan seorang bergelar habib eksklusif gemetar. Melihat orang berjubah, jenggotnya sampai dada, jidadnya hitam, dipercaya orang kudus. Simbol-simbol yg diambil berdasarkan agama atau kebudayaan lain, seperti jilbab, rosario, kubah, bulan sabit, disakral-sakralkan.
Sementara saat bertemu kyai toleran, pakai batik, sarungan & peci ke mana-mana, dianggap liberal & disesat-sesatkan. Karena paras mereka yang nir terdapat arab-arabnya, logat mereka yang medok, famili mereka yang sangat Indonesia, lantas dengan mudah rekaan dihembuskan dalam mereka.
Gusdur dimusuhi, keluarganya yang tidak berjilbab (hanya menggunakan kerudung) dicaci, masih jua difitnah bermain cinta. Tapi dengan santai tuduhan itu dibiarkan. Nanti jua capek sendiri, istilah Gusdur ringan. Gusdur memang tidak mau ambil pusing.
Hanya lantaran Gusdur tidak memakai gelar habib & nir berjubah, bukan berarti tidak islami. Siapa yg nir kenal Mbah Hasyim Asy?Ari? Masih meragukan nasabnya yang hingga pada Sunan Giri & menyambung pada Rasulullah? Habib Jawa medok ini memang tidak menduga krusial gelar misalnya itu. Namun membela Rizieq & merendahkan Gusdur hanya lantaran nasab contohnya, adalah kekeliruan berpikir.
Setelah Gusdur tiada, pusaran fitnah yg sangat keras menerpa Kyai Said. Siapakah ulama yang dipercaya syiah & liberal ini?
Sebagaimana Gusdur, Kyai Said jua habib. Nasabnya menyambung dalam Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah). Tapi kenapa yg bersangkutan nir heboh ke mana-mana pamer nasab? Lantaran yg suka pamer itu kelasnya anak mini . Yang bahagia membangga-banggakan nama orang tua umumnya karena mereka tidak memiliki prestasi yang membanggakan.
Sejak kecil ia hayati dalam didikan pesantren. Kemudian menciptakan pilihan mengejutkan dengan meneruskan studi ke Universitas Umm Al-qura, Arab Saudi. Sarang menurut grup penyamun bernama Wahabi. Tapi kiai Said Aqil berkeyakinan, para guru pada sana rata-homogen dari Mesir. Saudi & Mesir sama saja. Karena Saudi waktu itu (sampai kini ) memang masih udik pada hal pemikiran.
Tidak hanya sekadar studi sekilas-kemudian, Said Aqil menamatkan S1, S2 dan S3nya pada sana. Dengan ilmu yang sangat mumpuni, Gusdur menyebutnya sebagai perpustakaan berjalan. Tetapi misalnya ikan yg tidak terpengaruh asinnya air laut, dagingnya tetap anggun. Begitulah Said Aqil, beliau dibesarkan oleh lingkungan Wahabi, akan tetapi sekarang justru paling getol melawan genre keras itu di Indonesia.
Akibatnya, simpatisan Wahabi yang menerima kucuran dana petrodolar sangat membencinya. Ratusan situs, ribuan pembenci, memfitnahnya siang-malam. Muslim unyu-unyu yang tidak paham apa-apa ikut mencaci & menebarkan permusuhan. Serangan-serangan terhadap para kyai NU ini sejatinya merupakan upaya pembusukan berdasarkan pada.
Mereka tidak mungkin melakukan itu secara terbuka dengan bukti diri organisasi mereka. Lantaran itulah mereka menyaru, menyusup, dan menyebarkan bibit fitnah berdasarkan pada. Orang-orang NU dipisahkan berdasarkan kyai-kyai mereka yang toleran. Saat mereka terhasut, para srigala berbulu domba ini akan mulai menerkam.
Karena NU merupakan musuh terbesar mereka. Para ekstremis & gerakan intoleran tahu betul, selama terdapat NU, selama itu juga mereka tak mampu berkecimpung leluasa. NU wajib dihancurkan menurut pada. Mereka ingin memadamkan ?Cahaya? Itu. Tetapi Tuhan semakin menyempurnakannya.
Habib-habib medok itu seolah-seolah terhapuskan nasabnya karena mereka membaur. Sebagian sengaja tidak ingin diberi gelar demikian, padahal sangat layak menerimanya, seperti Quraish Shihab. Sikap merasa tidak layak ini sejatinya timbul berdasarkan sifat rendah hati, bukan karena yg bersangkutan tidak pantas.
Habib & sayid 2 hal berbeda yg tak jarang dicampur-adukkan di Indonesia. Padahal, ada juga yang dengan bangga mengobral gelar tadi, meskipun masih dipertanyakan kualitasnya. Mereka mungkin sayid (keturunan Nabi), akan tetapi belum tentu habib (sayid yang dicintai).
Salah satu rekaan yang pulang didaur-ulang adalah duduk perkara makelar tanah seminari pada Malang, pula pada Batam. Dengan tanpa rasa sungkan lagi, Kyai Said dituduh telah melakukan penipuan. Tidak saja melalui media online, tapi jua cetak. Konon pemilik media ini salah satu satu kader partai politik. Dengan tujuan merendahkan, Kyai Said dianggap pialang. Fitnah dasarnya menurut kebencian. Sedangkan benci tidak mempunyai kepercayaan . Orang yg menyebarkan rekaan tidak perduli lagi menggunakan kaidah kepercayaan . Bagi mereka, dosa itu sesuatu yg asing dan tak layak dihitung.
Kyai Said telah membantah rekaan tadi, tapi banyak yg telah termakan hasutan semacam itu. Dan mereka menggunakan bangga mengatas-namakan diri menjadi bagian dari NU. Sebagai bagian dari organisasi yang dipimpin sang orang yang mereka caci. Lagipula orang-orang itu memang tak perduli dengan kebenaran. Mereka lebih senang meributkan asap daripada memeriksa muasal apinya.
Said Aqil Siradj memang sosok yang serba mengejutkan. Semua itu berawal berdasarkan kiprah Gusdur. Bahkan lebih jauh, sebenarnya berawal berdasarkan maha pengajar mereka, Sayid Muhammad Al-Maliki. Jauh-jauh hari sang pengajar berpesan kepada Gusdur supaya kelak mengangkat Said muda sebagai katib NU. Satu posisi yang biasanya diisi orang-orang tua, atau yang telah lama mengabdi pada NU. Banyak yang protes, akan tetapi Gusdur menggunakan kalem membelanya. Said memang masih belia, akan tetapi ilmunya sangat luas, soal tasawuf contohnya, dia memiliki seribu surat keterangan.
Cak Nur (Nurcholis Majid) berkata, bahwa Said Aqil ini pernah ingin menciptakan buku yg isinya mengkritik pemikiran Algazali. Satu nama yg dianggap keramat pada Indonesia. Dengan senang hati Cak Nur menanggapi hal itu. Untungnya buku itu nir jadi diterbitkan. Bayangkan bagaimana hujatan yang akan ia terima bila hal itu diwujudkan. Berapa besar agresi yang akan beliau terima. Bukan berdasarkan luar lagi, tapi menurut pada barisan yg dipimpinnya sendiri.
Said Aqil dipercaya liberal. Pikiran-pikirannya mengguncang kebiasaan pada tubuh NU. Konon di tahun 90-an ada ekspresi dominan Said-Aqilian menjangkiti para Nahdliyin belia. Tentu saja hal itu juga menimbulkan reaksi keras. Para pengkritik bahkan ingin agar gelar akademisnya dicabut. Tapi ia menjawab enteng, jangankan gelar akademis, gelar haji bila diminta akan dia berikan.
Kiai Said Aqil merupakan kenyataan mengejutkan. Seorang habib yg menanggalkan gelarnya. Seorang intelek yang diam saja waktu dihina sang orang-orang dungu. Ia membiarkan dirinya dicaci dan difitnah hanya demi satu hal, agar orang-orang berpikir kritis dan waras. Atas nama toleransi beragama, ia membuat keputusan kontroversial, misalnya berceramah di gereja, bersikap rahmah pada non-muslim. Tidak mengejutkan bila kemudian dia dicap syiah & diliberalkan.
Maka benarlah Imam Syafii, “Carilah pemimpin yang banyak panah-panah fitnah menuju kepadanya, ikutlah mereka yang banyak difitnah, karena sesungguhnya mereka sedang berjuang di jalan yang benar.”
Oleh: Kajitow Elkayeni
Diunggah ulang dari halaman Instagram Ala NU : @ala_nu